Senin, 28 Juli 2008

FILSAFAT UMUM 4

Informasi Mengenai Tokoh Filsafat Renaissance yang terdiri dari Leonardo da Vinci, Machiavelli, dan Michelangelo


1. Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci lahir pada tahun 1452 di Kota Vinci, dekat Empoli, Italia sebagai anak tidak sah dari Ser Piero da Vinci dan Caterina. Piero adalah seorang notaris dan tuan tanah terkemuka di Kota Florence. Sedangkan, Caterina hanyalah seorang gadis petani biasa.

Tapi, meskipun demikian sejak kecil Leonardo tetap diperlakukan seperti anak Piero yang sah. ia tinggal di rumah Piero dan dididik sesuai dengan minat dan bakatnya. Ia belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lalu, pada usia 15 tahun ia diajari melukis dan memahat oleh seorang pelukis terkenal di Kota Florence bernama Verrochio.

Setelah itu, ia menjadi guru dan membuat studio sendiri. Saat berusia 30 tahun ia bekerja pada seorang kepala daerah Milan bernama Sforza selama 17 tahun sebagai pelukis, insinyur, dan penasihat militer. Lalu, ia bekerja pada Raja Prancis Louis XII pada usia 54 tahun dan melukis Mona Lisa. Lukisan Monalisa tersebut begitu terkenal hingga saat ini karena mengandung misteri. Siapa wanita dalam lukisan itu hingga kini masih menjadi misteri. Leonardo meninggal pada tahun 1519. Lukisan hasil karyanya yang juga terkenal adalah Makan Malam Terakhir.

Selain lukisan tersebut, Leonardo juga telah menghasilkan banyak desain dari hasil pemikirannya. Desain tersebut bermacam-macam, antara lain: rancangan sepatu air, pelampung, kincir air, gambar-gambar rantai, mesin pintal, mesin giling gandum, mesin cetak, kapal selam, senapan mesin, bom, parasut, tank, mobil, helikopter, dan pesawat terbang. Padahal, pada saat itu teknologi belum begitu berkembang. Hasil pemikiran Leonardo memang terlalu jauh mendahului zamannya dan mengapa terjadi hal ini hingga sekarang tetap menjadi misteri.

Ia adalah manusia serba bisa. Ia menguasai bidang anatomi, botani, zoologi, kartografi, aeronautika, mekanika, geologi, astronomi, optika, matematika, suara, senjata, hidrolika, tata kota, dan jembatan. Ia juga seorang tokoh Renaissance, penyair, musikus, arsitek, pemahat, pengarang, insinyur, filsuf, dan ilmuwan. Catatan yang dihasilkannya sangat ilmiah dan berjumlah 7000 halaman. Selain itu, ia juga merupakan orang pertama di dunia yang mampu dengan tepat menggambarkan struktur tubuh manusia, posisi bayi dalam kandungan, dan jantung manusia. Untuk mampu melakukan semua itu ia melakukan pembedahan terhadap 30 buah mayat manusia.
2. Nicolo Machiavelli
Niccolo Machiavelli dilahirkan di Kota Florence di Jazirah Italia pada 1469. Ia dibesarkan dalam keluarga ayahnya yang ahli hukum dan kaya. Ayahnya membantu Machiavelli untuk menikmati pendidikan yang terbaik pada waktu itu di Florence, karena ayahnya menginginkan kelak Machiavelli menjadi seorang teknokrat. Akan tetapi, ibunya mengharapkan Machiavelli menjadi imam atau rohaniawan. Machiavelli sendiri kemudian berkembang menjadi seorang politikus dengan ide-ide yang kongkret, praktis, dan peka terhadap prioritas-prioritas tindakan (Machiavelli, 1987: xix). Pada usia 25 tahun, ia telah berkecimpung dengan kehidupan politik. Machiavelli pernah menjabat kedudukan tinggi dalam bidang diplomatik, dalam mengatur organisasi ketentraman, serta mengurus korespondensi resmi negaranya. Machiavelli pernah dipenjara dan dibuang karena dianggap sebagai komplotan anti pemerintahan tahun 1513. Setelah dibebaskan kembali ia memencilkan diri di sebuah tanah pertanian di luar kota. Disanalah ia mulai menuangkan ide pikrannya ke dalam bentuk tulisan, Discorsi dan Principe (Sang Pangeran).

Kejadian-kejadian politik pada waktu itu meninggalkan kesan yang mendalam pada Machiavelli, ia menyaksikan runtuhnya kekuasaan keluarga Medici yang sudah memerintah Negara Florence selama beberapa generasi sekitar seratus tahun. Ia juga melihat runtuhnya suatu kekuasaan yang tidak mendapat dukungan dari rakyat biasa.

Sementara itu, Machiavelli melihat sendiri betapa tidak stabilnya kesadaran politik rakyat biasa, karena gampang diombang-ambingkan oleh permainan politik golongan aristokrat, dimana Savoranola juga menjadi anggotanya. Oleh karena itu, ia sadar betapa tidak stabil kekuasaan itu. Padahal stabilitas kekuasaan sangat menentukan pertumbuhan rasa aman dan kultur kerja di negara Florence seperti dialami ketika Lorenzo Agung memerintah (Machivelli, 1987: xxi).
Selama empat belas yahun Machiavelli menjadi politikus praktis, terlibat sebagai pelaku dalam panggung kekuasaan Republik Florence, dan beberapa kali berperan sebagai diplomat atau pejabat negara. Dengan menjalankan tugas diplomatik sebagai duta negara Florence ke negara-negara tetangga, maka semangat patriotisme Machiavelli semakin menyala-nyala, tidak hanya terbatas pada keamanan dan kesejahteraan Florence tanah airnya, tetapi juga tumbuh menjadi cita-cita baru yaitu berdirinya Negara Italia yang baru sebagai bentuk renaissance dari kekaisaran Romawi. Pada 1500 Machiavelli bertemu dengan Louis XII Raja Prancis, untuk meminta bantuannya mengalahkan Pisa. Selanjutnya, Machiavelli juga menjalin hubungan baik dengan Paus Julius II. Maximilian (1459-1519) Kaisar Romawi Suci. Raja Ferdinand (1452-1516) dari Spanyol hingga para penguasa Turki. Dari seluruh tokoh yang ditemuinya selama bertugas sebagai Kanselir, yang paling dikagumi Machiavelli adalah Cesare Borgia (1476¬-1507), putra Paus Alexander VI (Machiavelli, 1987: xxii dan Machiavelli, 1997: 25).
Kekaguman pada pangeran dari Valentino tersebut semakin mengental setelah selama empat bulan lebih ia tinggal di istana Morgia, milik Cesare Borgia. Di sana ia menyaksikan dari dekat bagaimana Cesare Borgia menghadapi dan menyelesaikan krisis dan gejolak di negaranya. Cesare juga sering bertukar pikiran dengan Machiavelli, terutama untuk menyatukan Italia. Seluruh percakapan dan pengamatannya terhadap Cesare juga tokoh negarawan lainnya, dicatat secara rinci oleh Machiavelli, dan kemudian dilaporkan dengan diam-diam ke Komisi Sepuluh Republik Firenze. Catatan tersebut kelak menjadi bahan-bahan pokok bagi Il Principe.
Pada saat Republik Firenze runtuh, bangsa Medici dengan batuan pasukan Spanyol secara gemilang kembali merebut tahta kekuasaan Firenze, Desember 1512. Para pengikut Soderini termasuk Machiavelli, kemudian dijebloskan ke penjara 1513. Sebagian yang selamat melarikan diri dari Firenze. Oleh karena bantuan para sahabat yang masih berpengaruh, dia dibebaskan dari hukuman penjara. Namanya direhabilitasi, kemudian ia dipensiunkan pada usia 44 tahun. Ia menghabiskan masa pensiun dan masa kehidupannya dengan berdiam di sebuah perkebunan kecil miliknya di luar Kota Florence, daerah San Cassino.
Selama tinggal di pedesaan itulah muncul pertanyaan-pertanyaan di benak Machiavelli di antaranya, “mengapa kekuasaan mudah runtuh?”. “Bagaimana caranya agar kekuasaan tetap lestari?” saat itu ia sedang dipuncak kegundahannya. Hatinya pedih menyaksikan Italia yang luluh lantak oleh serbuan pasukan asing, dan Firenze yang terus-menerus dilanda perebutan kekuasaan. Namun yang paling membekas di hati Machiavelli adalah kekuasaan Republik Firenze, bentuk negara yang diidam-idamkannya.
Hasil percakapannya dengan buku-buku karya penulis klasik seperti Livius, Cicero, dan Petrarch di kamar kerjanya yang sepi ditambah dengan hasil pengamatan dan pengalamannya sendiri, kemudian dituangkan dalam berbagai tulisannya. Bukunya yang paling terkenal adalah Il Principe/The Prince/ Sang Penguasa. Dengan karya inilah Niccolo Machiavelli dituduh sebagai biang penyebar moral “tujuan menghalalkan cara” (the end justifies the means). Istilah Machiavelli terlanjur dipakai untuk segala pikiran, sikap, dan tindakan kotor, serta kejam dalam politik.
Garis Besar Isi Buku
Sang Penguasa adalah buku yang dibuat Niccolo Machiavelli untuk penguasa Florence, Lorenzo De’Medici yang sedang berkuasa pada waktu itu. Buku ini berupa surat yang panjang berisi petunjuk bagaimana menjadi raja yang berkuasa, dan disegani oleh penduduk, serta nasihat-nasihat bagaimana usaha untuk mempertahankan kekuasaan.
Pada dasarnya, menurut Machiavelli seorang raja boleh melakukan apa saja atau dengan kata lain boleh dengan segala cara untuk mendapatkan dan melanggengkan kekuasaan. Pendapat Machiavelli ini bertolak dari kondisi riil tingkah laku politik anggota masyarakat masing-masing negara yang telah diamati oleh Machiavelli.
Tujuan dari semua usaha penguasa itu, adalah mempertahankan stabilitas suatu negara agar negara tetap aman dan apabila ada ancaman baik itu dari dalam maupun dari luar negeri maka diadakan tindakan penyelamatan. Tindakan yang diambil oleh penguasa tidak berdasarkan kepentingan rakyat. Akan tetapi, tergantung dari keadaan dan desakan situasi sosial tanpa mempedulikan apakah tindakan tersebut dinilai baik atau buruk oleh rakyat. Seorang penguasa tidak perlu takut akan kecaman yang timbul karena kekejamannya selama ia dapat mempersatukan dan menjadikan rakyat setia, dan demi keselamatan negara. Menurut Machiavelli seorang penguasa jauh lebih baik ditakuti oleh rakyatnya daripada dicintai.
Dalam usaha menegakkan kekuasaannya seorang penguasa dapat melakukan tindakan yang mengabaikan penilaian moral dari masyarakat, seperti misalnya keluarga dari penguasa sebelumnya harus dimusnahkan semua untuk mencegah terjadinya pemberontakan di kemudian hari. Hal itu harus dilakukan penguasa atas desakan dan tuntutan situasi dalam menguasai suatu wilayah baru agar ancaman terhadap kekuasaan wilayah tersebut lenyap, setelah itu baru menarik simpati rakyat agar mendapatkan dukungan. Cara lain untuk mengamanan kekuasaannya diwilayah baru adalah penguasa baru harus tinggal di wilayah tersebut, mendirikan koloni-koloni, dan menempatkan pasukan serta infanteri dalam jumlah yang besar. Wilayah baru dapat diperintah oleh penguasa penggantina tanpa adanya pemberontakan walaupun penguasa baru tersebut telah meninggal bila diperintah dengan bersatu dan para bangsawan tetap diberi kekuasaan di wilayah mereka dimana mereka diakui dan dicintai. Jadi tugas penguasa adalah mengamankan kekuasaan yang ada ditangannya agar dapat bertahan dengan langgeng. Tujuan berpolitik adalah memperkuat dan memperluas kekuasaan. Untuk itu segala usaha yang dapat mensukseskan tujuan dapat dibenarkan. Legitimasi kekuasaan membenarkan segala teknik pemanipulasian supaya dukungan masyarakat terhadap kekuasaan tetap ada. Keagungan seorang penguasa tergantung pada keberhasilannya mengatasi kesulitan dan perlawanan.
Selain itu, untuk melanggengkan kekuasaannya seorang penguasa harus mempunyai hukum dan angkatan perang yang baik. Hukum tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya angkatan perang yang baik. Machiavelli dalam bukunya ini tidak membahas masalah hukum, ia hanya membahas masalah angkatan perang saja. Angkatan perang merupakan landasan seorang penguasa untuk mempertahankan negaranya. Angkatan perang yang dimaksud adalah tentara sendiri bukan tentara bayaran atau tentara bantuan, karena tentara bayaran dan tentara bantuan tidak ada gunanya, mereka tidak disiplin dan tidak setia. Penguasa yang tidak mempunyai tentara sendiri hanya mengandalkan nasib mujur saja, karena tidak mempunyai sarana yang dapat diandalkan untuk mempertahankan negara pada masa-masa sulit. Tentara sendiri adalah tentara yang terdiri dari rakyat atau warga negara atau orang-orang yang dikuasainya. Penguasa harus mempelajari perang dan organisasinya serta cara mendisiplinkan pasukannya.
Seorang penguasa yang bijaksana tidak harus memegang janji apabila akan merugikan diri sendiri dan tidak ada alasan yang mengikat. Seorang penguasa tidak akan kehabisan alasan untuk menutupi tipuannya dan keliohatan seolah-olah baik. Dalam usaha mempertahankan wilayah kekuasaan biasanya penguasa membangun benteng pertahanan, akan tetapi benteng-benteng ini bisa berguna bisa juga tidak tergantung dari keadaan. Benteng dapat bermanfaat dan dapat juga merugikan. Akan tetapi, benteng terbaik adalah menghindari jangan sampai dibenci oleh rakyat. Seorang penguasa yang bijaksana mampu melihat dan membaca situasi yang mengancamnya dan memperkecil bahaya yang dapat ditimbulkannya. Ada tiga macam kebijaksanaan. Pertama, dapat memahami masalahnya sendiri, kedua menghargai pemahaman orang lain, dan yang ketiga tidak memahami masalah sendiri dan tidak menghargai pemahaman orang lain. Dari ketiga hal itu, yang terakhir merupakan sikap yang buruk.
Seorang penguasa juga harus dapat memilih menteri yang baik, yaitu menteri yang memikirkan dan mementingkan urusan penguasa dan negara. Penguasa harus menjalin hubungan yang baik dengan menterinya dan saling mempercayai. Selain itu, penguasa harus menyingkirkan para penjilat yang mengelilinginya dengan cara tidak marah apabila ada orang yang mengatakan hal yang sebenarnya. Darimanapun datangnya nasihat yang bijaksana, tergantung dari kebijaksanaan penguasa, dan kebijaksanaan sang penguasa tidak tergantung pada nasihat yang baik.
3. Michelangelo
Ia giat berkarya selama hidupnya walau dalam perjalanan penciptaannya yang selama 70 tahun lebih itu mengalami banyak kekecewaan dan kesengsaraan, telah menelurkan banyak sekali karya-karya indah yang bersifat keteladanan, telah menambah lembaran-lembaran abadi bagi khazanah peradaban manusia. Karya pahatannya berjudul sampai dengan hari ini masih dijadikan sebagai bahan pelajaran untuk dijiplak bagi setiap pemula yang belajar melukis.

Pada bagian langit-langit, sentral aula cathedral Sistine, Michelangelo secara berturut-turut telah melukis 9 buah fresco ceiling agamis di dalam bidang yang dibingkai oleh rangka / balok konstruksi .

Michelangelo telah mewakili seni pahat tertinggi pada masa Renaissance Eropa, seni pahat manusianya gagah perkasa, penuh karisma, terisi tenaga yang seolah tak terbatas. Sejumlah besar karyanya dalam dasar penggambaran realistiknya telah terisi tenaga spiritual yang sangat tidak lumrah, menjadi perlambang typical dalam keseluruhan zaman tersebut. Seni Michelangelo berbeda dengan semangat ilmiah dan pertimbangan filsafat dari Da Vinci dan di dalam karya seninya telah dituangkan penuh kegairahan diri sendiri yang bersifat tragic. Sifat tragic ini diexpresikan keluar dengan gaya yang indah dan agung dan pahlawan yang ia ciptakan selain merupakan symbol yang ideal juga adalah refleksi dari kenyataan. Hal-hal tersebut membuat karya seninya menjadi sebuah puncak tinggi yang sulit tersaingi dalam sejarah kesenian barat.

Michelangelo dilahirkan tidak jauh dari Florence di dalam sebuah keluarga bangsawan Caprese. Sang ayah pernah menjabat sebagai walikota dari Chiusi dan Caprese. Konon ketika ia berusia 6 tahun ibunya meninggal, ayahnya telah mengundang seorang anak perempuan dari seorang tukang batu sebagai inang (ibu susu). Maka ketika ia masih balita sudah memiliki tabiat seorang tukang batu, sehingga di kemudian hari menjadi guru besar pemahat dan menjalin pertalian jodoh seumur hidup dengan batu pualam.

Sejak kecil Michelangelo sudah mencintai seni. Walau sang ayah tidak rela anaknya menjadi pakar seni yang berstatus sosial rendah, tapi akhirnya toh menurut saja dengan keinginannya. Awalnya ia belajar melukis pada pelukis terkenal Florence, Domenico Ghirlandaio, kemudian belajar memahat dibawah pengarahan Lorenzo de’ Medici. Koleksi seni Clan Medici yang sangat banyak semakin membuat Michelangelo terbuka wawasannya. Ketika ia berusia 16 th telah menyelesaikan karya pahat pertamanya

Tahun 1496 Michelangelo datang ke Roma yang sudah lama ia dambakan. Tak lama kemudian ia telah menghasilkan . Karya pahat pada masa awalnya ini telah menunjukkan daya cipta seninya yang sangat tinggi. Di dalam karya tersebut, Kristus yang sedang sekarat terbaring di atas pangkuan ibundanya, sang ibu memandang kebawah kearah putranya, penuh diliputi kepedihan dan kasih sayang. Karya seutuhnya tersebut membuat orang selain berduka bersamaan dengan itu timbul rasa keindahan, setelah dipamerkan langsung menimbulkan heboh di seluruh kota Roma, orang-orang bagaimanapun juga tidak menduga bahwa ini adalah karya dari pendatang baru yang tidak genap berusia 25 tahun.

Di Roma, Michelangelo bersentuhan dengan karya-karya guru besar zaman dahulu, ketrampilan seninya telah mengalami kemajuan pesat. Musim semi tahun 1501 setelah ia balik ke Florence mencipta patung .

adalah karya yang mengantarkan kesuksesan kepada Michelangelo, themanya diambil dari cerita dongeng . Raja David pada zaman Israel kuno, pada masa remajanya pernah jadi penggembala. Pada suatu hari ketika ia ke medan perang mengantar makanan kepada kakak-kakaknya berjumpa dengan raksasa yang kejam dari pihak musuh Goliath yang sedang mengamuk, pada saat bahaya mengancam, David menggunakan pelontar batu dan berhasil membinasakan Goliath. Michelangelo membentuk patung David menjadi seorang pemuda gagah perkasa, bersikap tegap dan tabah, sepasang matanya tajam bersinar-sinar, sedikit menundukkan kepalanya, melirik murka ke arah depan, sementara itu tangan kiri menggenggam “pelontar batu” yang disandarkan di atas bahunya, seolah siap setiap saat untuk mengirim serangan mematikan kepada musuh. Patung tersebut dengan kuat memancarkan keberanian dan kekuatan dari pejuang keadilan.

Demi patung tersebut Michelangelo telah menghabiskan waktu sekitar 3 tahun, membuatnya nyaris mencapai taraf kondisi sempurna tanpa cela. Keberhasilan , menjadikan Michelangelo sebagai pakar pemahat yang paling besar kala itu. oleh pemerintah waktu itu diletakkan di atas lapangan di depan gedung pemerintahan kota Florence, hingga saat ini Anda masih tetap bisa menikmati karya luar biasa tersebut.

Tahun 1503 karena ketersohorannya di Florence, Sri Paus dari Roma saat itu, Julius II mengundangnya ke Roma mengikuti pembuatan makam Sri Paus, belakangan karena hasutan dari seniman yang iri, proyek terpaksa dihentikan. Tahun 1508, Michelangelo kembali ke Roma, dipaksa mengerjakan fresco ceiling untuk langit-langit gereja Sistine yang selama ini tidak begitu ia kuasai dengan baik. Perasaannya waktu itu adalah marah bercampur sedih dan tanpa diduga mural (fresco ceiling) tersebut malah kemudian menjadi karya terbesarnya.

Luas fresco ceiling Sistine mencapai sekitar 500 m2, didalam sejarah kesenian adalah salah satu mural yang terbesar. Michelangelo di bagian tengah aula tersebut memasang scaffolding / andang telah terus menerus melukis 9 buah gambar agamis dengan ukuran tidak standard, semuanya mengambil thema dari dalam dari cerita Kitab Kejadian sampai ke Bahtera Air Bah Nabi Nuh, berturut-turut dinamakan: 1. , 2. , 3. 4. , 5. , 6. , 7. , 8. , 9. . Karya Fresco raksasa tersebut memerlukan 4 tahun lebih baru selesai. Karena mendongakkan kepala selama jangka waktu panjang untuk melukis dengan susah payah, bagian leher dan tengkuknya menjadi lurus dan kaku, semenjak saat itu ia perlu posisi kepala mendongak dalam membaca

Diantara kelompok mural tersebut, dinilai paling menonjol. Perancangan menunjukkan Michelangelo telah memperoleh petunjuk inspirasi supranatural, ia menjadikan tubuh Adam sebagai sentral, Adam seolah baru terbangun dari tidur pulas dan sedang berbaring miring bermalasan dengan nyaman serta tubuhnya sepertinya masih kekurangan tenaga. Namun sosok tubuh muda perkasa Adam diwujudkan oleh sang pelukis penuh dengan keindahan ideal yang maksimal dan yang terpendam laten daya hidup. Adam menjulurkan tangan akan menyentuh tangan dari Tuhan yang telah menganugerahinya jiwa dan mengalirinya dengan daya hidup. Sentuhan jari Tuhan dan jari manusia ini adalah titik focus seluruh lukisan, juga tanpa diragukan adalah symbol dari seluruh . Hal yang membuat orang untuk berulang-ulang merenunginya adalah Michelangelo tidak membiarkan kedua tangan tersebut tersentuh menyatu dan memancarkan kegaiban penciptaan Tuhan. Jarak yang terpaut sedikit tersebut telah menjadi sekejap penantian yang langgeng dan telah meninggalkan ruang imajinasi yang abadi.

Tahun kedua, Julius II wafat, Sri Paus baru penggantinya Leo X memutuskan membuatkan patung bagi makam pendahulunya. Michelangelo menghasilkan 3 karya dari batu pualam, adalah salah satunya yang terkenal. Di dalam karyanya tersebut, gaya pahatan Florence dan gaya / sifat ruang dari Roma telah melebur dengan mulus menjadi satu dan memperoleh sukses besar. Dua karya lainnya masing-masing adalah: dan juga termasuk karya pahat Michelangelo yang tersukses.

Bersamaan dengan itu ia membangun chapel bagi clan Medici di Florence, mewariskan satu kelompok pahatan yang penuh makna , , , . Bersamaan dengan itu juga menerima titipan dari Sri Paus dari Roma untuk membuat mural raksasa . Gambar tersebut dimulai tahun 1541 dan setelah berlangsung 6 tahun baru bisa diselesaikan.

Dikatakan dalam alkitab, ketika hari kiamat tiba, Kristus akan melakukan sidang terakir, untuk menghukum yang jahat dan memberkati yang baik dan menentukan tujuan akhir dari umat manusia. Di tengah bidang lukisan ini, Kristus mengangkat tangan kanan terlihat segera akan memancarkan Pengadilan Terakhir. Di sebelah kiri terdapat kelompok pengikut Kristus yang menanggung derita berkat kepercayaan mereka dan masing-masing dari mereka memegang peralatan penganiayaan serta mengadu kepada Kristus.

Michelangelo memakai waktu hampir 6 tahun baru akirnya dapat menyelesaikan gambar dan unsur penciptaan adam tersebut, malah pernah terjatuh dari atas scaffolding dan kakinya patah namun ia dengan tekad yang teguh telah menyelesaikan karya yang bernuansa megah tersebut.

Masa tua Michelangelo tinggal di Roma dan kegemarannya terutama dalam bidang bangunan. Pada 20 tahun terakir masa hidupnya, ia dengan gairah sangat besar terjun menekuni bidang proyek gedungnya, merancang dan mengorganisir pekerjaan proyek St. Peter cathedral yang gambar design gedung untuk seluruh cathedral tersebut semuanya dirancang olehnya. Daya cipta tinggi dalam bidang bangunan membuatnya menjadi pakar bangunan tersohor pada masa Renaissance di Italia.
Tanggal 18 Februari tahun 1564 Michelangelo yang berusia 89 tahun meninggal dunia di dalam ruang kerjanya.

Berbicara sampai disini teringat banyak tokoh terkenal Tiongkok kuno juga seringkali adalah orang yang lengkap ilmu pengetahuan dan kewiraannya, atau sekaligus menguasai dengan baik diantaranya ilmu falak, ilmu bumi, pantun dan sajak, melukis, musik dan mathematika. Orang Tionghoa zaman sekarang setelah tahun 1949 dicekoki dengan budaya partai komunis, terkadang secara wajar menganggap orang kuno tidak sepandai orang sekarang dan zaman kuno tidak semakmur zaman sekarang. Akan tetapi sedikit saja kita mau melangkah keluar dari bingkai lingkaran budaya partai dan memeriksa sebagian materi sejarah, dalam aliran perjalanan panjang sejarah peradaban manusia dari dahulu hingga sekarang akan menemukan banyak lembaran-lembaran yang gemilang yang membuat orang kini mengaguminya dengan takjub!


FILSAFAT UMUM 4

1. Pemikiran Aristoteles tentang etika dan negara
Menurut Aristoteles suatu etika tidaklah diperuntukan sebagai cita-cita, melainkan dipakai sebagai hukum kesusilaan. Aristoteles berpendapat seperti itu karena ia berfilsafat bahwa tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan atau (eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. jadi, kebahagiaan harus suatu aktivitas yang nyata, dan kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berfikir murni.
Setelah selesai berfilsafat tentang etika aristiteles selanjutnya berfikir tentang negara, menurut pendapatnya suatu negara dapat dikatakan baik apabila suatu negara tersebut bersistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan undang-undang dasar.
2. Mengenai filsafat Skolastik beserta 5 tokoh dan pendapatnya
Istilah Skolastik berasal dari kata school yang berarti sekolah. Jadi skolastik adalah suatu aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Pengertian skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan, dimana terdapat beberapa pengertian didalamnya. Yakni; Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama juga mengabdi pada teologi. Juga bisa dikatakan sebagai suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan alam, kodrat, selain itu filsafat skolasti mengandung pengertian bahwa filsafat skolastik adalah filsafat Nasrani.
Masa skolastik terbagi menjadi 3 periode yaitu; skolastik awal, skolastik puncak, skolastik akhir.dan skolastik arab. skolastik puncak ditandai dengan adanya anggapan terhadap ajaran aristoteles yang menyatakan bahwasanya ajaran yang disebarkan oleh ahli fikir islam dianggap kaum gerejani sebagai suatu pencemaran atau ancaman terhadap iman kristani, diawal abad ke-12 eropa mulai menguasai ilmu pengetahuan, ini merupakan pengaruh yang kuat dari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd.
Adapun tokoh-tokoh dalam filsafat skolastik ini antara lain:
1). Peter Abaelardus
Merupakan orang konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai rasionalistik, yaitu peranan akal dapat menundukan kekuatan iman, artinya yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui/ diterima oleh akal.
2). Arbertus Magnus
Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam menulis Aristotels. Ia mengadakan ilmu biologi dan kimia dalam bidang ilmu pengetahuannya.
3). Thomas Aquinas
Merupakan tokoh terbesar Skolastisme, karya Thomas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran skolastisme pada abad pertengahan, Ia berpendapat bahwasanya semua kebenaran asalnya dari Tuhan, dimana kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda, sedangkan iman berjalan diluar jangkauan pemikiran. Thomas menafsirkan bahwa Tuhan tidak menciptakan dunia, melainkan Zat dan pemikirannya tetap abadi.
4). William Ockham
Seorang tokoh yang beraliran skolastik, karena terlibat dalam pertengkaran umum dengan Paus John XXII. Ia berpendapat bahwa pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang/ kejadian-kejadian individual.dan membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan Teologis.
5). Nicolas Cusaus
Ia berpendapat bahwa manusia dalam proses pengenalan terhadap sesuatu dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu indera, akal, dan intuisi. Akal manusia sangat terbatas karena itu hanya sedikit saja yang dapat diketahui olehnya. Dengan intuisi inilah diharapkan akan sampai pada kenyataan.

Minggu, 20 Juli 2008

FILSAFAT UMUM 3

* Lima Filusuf beserta buah fikirannya:
Sejarah Perkembangan Psikologi
Sebenarnya sejak berabad-abad lamanya manusia telah berilmu jiwa, pemikiran-pemikiran yang dilakukan orang-orang dahulu untuk memperoleh pengetahuan tentang hakekat jiwa tersebut dengan cara berfilsafat, dan para filsafat itu antara lain:
1. PLATO
Menurut Plato jiwa manusia itu terdiri dari dua bagian, yaitu jiwa Rohani dan Jiwa Badaniah. jiwa rohaniah berasal dari dunia abadi karena itu kekal tidak pernah mati. Sedangkan jiwa badaniah akan gugur bersama-sama dengan raga manusia, jiwa yang badaniah itu dibagi dua bagian yaitu kemauan dan nafsu perasaan, dimana kemauan merupakan jiwa badaniah yang taat terhadap ratio keerdasan dan nafsu perasaan yang senantiasa melawan ketentuan ratio kecerdasan. dengan demikian jiwa manusia terdiri atas tiga bagian ( 3 daya kemampuan) "TRICHOTOMI" yaitu kecerdasan di kepala, kemauan di dada, dan nafsu perasaan di perut.
2. ARISTOTELES
Menurut Aristoteles semua makhluk hidup mempunyai jiwa, akan tetapi jiwa ini bertingkat-tingkat. taraf yang paling rendah dimiliki oleh jiwa tumbuh-tumbuhan" Jiwa Vegetatif", kemudian selanjutnya taraf yang kedua dimiliki oleh jiwa hewan" jiwa sensitif", dan pada akhirnya terdapat jiwa pada manusia atau "jiwa intelektif" yang mempunyai taraf kehidupan yang tinggi.
3. DESCARTES
Descartes adalah Filusuf yang beraliran Rasionalisme, mengungkapkan bahwasanya manusia itu terdiri atas dua macam zat yang secara hakiki berbeda, yaitu "Zat Rescognitas" atau zat yang dapat berfikir dan "Zat Extensa" atau zat yang mempunyai luas, menurut Descartes Ilmu jiwa itu tidak lain adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala-gejala kesadaran manusia terlepas dari raganya.
4.JOHN LOCKE
John locke seorang Inggris yang telah menjadi pendahulu aliran ilmu jiwa Filsafat yang disebut aliran ilmu jiwa Asosiasi juga mewakili aliran filsafat Empirisme. menurut aliran ini, pengalaman atau empiris itulah yang menjadi sumber dari segala pengetahuan dan gejala-gejala kejiwaan manusia.
Asosiasi dalam ilmu jiwa berarti gabungan atau hubungan yang erat antara dua atau lebih tanggapan, ingatan dan sebagainya. Menurut ilmu jiwa asosiasi ini maka proses berfikir itu tidak lain draipada rentetan ingatan-ingatan akan pengalaman yang sederhana yang terasosiasi satu terhadap yang lainnya sehingga ingatan yang satu menimbulkan lagi ingatan yang berikutnya yang terasosiasi kepadanya.
5. Mc DOUGALL
Awal abad 20 Mc Dougall mulai merumuskan definisi Psikologi" Psychology is the science of human behavior" penafsiran" human behavior" ini oleh psikolog-psikolog Amerika yang beraliran Behaviorist diartikan hanya mengenai tingkah laku individu yang bersifat lahiriyah saja, sedangkan dalam definisi aslinya seharusnya" The activities of the invidual" yaitu semua bentuk tingkah laku yang merupakan kegiatan individu baik yang bersifat lahiriyah ataupun badaniyah atau semua kegiatan psikis manusia baik yang aktif maupun yang pasif

FILSAFAT UMUM 2

1. Makna dari kata filsafat yang terdiri dari; Philos, Sophos, Philei, dan Sophia.
Menurut dari asal katanya pengertian " Filsafat" terdiri dari kata Filos(philos) yang artimya cinta (pecinta) atau dapat juga diartikan sebagai teman. Cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang bersungguh-sungguh, dan dari kata solfiah atau dalam bahasa Yunani sophos yang mempunyai arti kearifan/ kebijaksanaan, atau dapat diperluas lagi kata sophos dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, intelegensi, hikmah, dan ada juga pendapat yang mengatakan bahwa sophos mempunyai arti suatu ilmu. Kebijaksanaan dalam hal ini dimaksudkan kepada seseorang yang sudah mengetahui hakekat segala sesuatu.dengan kata lain seorang yang bijaksana adalah seseorang yang bukan hanya sekedar tahu tetapi sudah memahami apa yang diketahuinya tersebut.
Selain itu kata Filsafat juga berasal dari 2 suku kata yang berbeda yaitu; Philein yang berarti mencintai dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Pada awalnya kata sofia lebih sering diartikan sebagai kemahiran dan kecakapan dalam suatu pekerjaan, akan tetapi perkembangan selanjutnya makna dari kata kemahiran ini dikhususkan lagi untuk kecakapan di bidang syair dan musik, dan kemudian berkembang lagi pada jenis pengetahuan yang dapat mengantarkan manusia untuk mengetahui kebenaran murni. Hingga arti yang terakhir dari kata Sophia adalah hikmah dan kebijakan. Jadi seseorang dapat disebut Filusuf apabila seluruh ucapannya dan perilakunya mengandng makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, pengetahuan dan hikmah.
2. Adapun manfaat menurut saya dari belajar berfilsafat bagi kita sebagai mahasiswa adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan pengertiannya, kita mempelajari filsafat agar supaya kita menjadi orang yang bisa mencintai kebijaksanaan, pengetahuan dan hikmah, dan kecintaan tersebut dapat kita lakukan dengan ucapan dan perilaku yang bermakna atas kecintaan tersebut. Selain itu sebagai mahasiswa dengan berfilsafat kita dapat berfikir secara cermat, dan teliti dalam mengambil keputusan sehingga kita bisa membiasakan diri untuk bersikap kritis, logis-rasional dan mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan( Pluralitas).



Rabu, 09 Juli 2008

(SP) FILSAFAT UMUM

FILSAFAT UMUM
Filsafat adalah suatu pemikiran yang tertuang oleh seseorang yaitu merupakan pemikiran tentang sesuatu yang menarik, secara mendalam terhadap suatu peristiwa/ kejadian sampai pada hakikat sesuatu. Dalam hal ini saya akan mencoba mengupas tentang dua filosof yang masing-masing berfilsafat tentang sesuatu hal yang dari hasil berfilsafat tersebut sekarang lazim disebut dengan TEORI. Ada 2 teori yang akan saya bahas yaitu teori Sigmund Freud dan Teori Maslow.
1. Teori Sigmund Freud
Freud membagi mind ke dalam tiga aspek kesadaran yaitu, consciousness, preconsciousness, dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran itu unconsciousness adalah yang paling diminan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia. Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan "mind apparatus" yaitu struktur kepribadian Freud, dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu Id, Ego, dan superego.
* Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, dengan tujuan pemenuhan kepuasan yang segera.
* Ego adalah struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia.
* Superego mereflesikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral.
Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan Id dan superego.

Tanggapan mengenai teori yang diungkapkan oleh Sigmund Freud.............
Jadi kepribadian individu dapat kita prediksikan melalui tiga kategori yaitu id, ego, dan Superego seperti halnya yang diungkapkan oleh Freud Id merupakan kemampuan berfikir individu atau merupakan Instink individu dimana segala sesuatu yang kita lakukan tidak berdasrakan pemikiran terlebih dahulu tanpa memperhatikan sebab-akibat yang akan terjadi. Ego merupakan perasaan individu yang merupakan perkembangan dari Id. Sedangkan superego merupakan perkembanga lanjut dari perasaan berfikir manusia, dengan manusia memiliki superego maka kebudayaan manusiapun akan terbentuk. pemikiran Freud ini dilakukan dengan menganalogikan melalui gunung es. Di dalam Unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis dan instink.
Preconsciousness merupakan jembatan antara conscoius dan unconscious yang merupakan ingatan atau ide yang bisa diakses kapan saja.
2. Teori Maslow
Maslow mengungkapkan teorinya dengan sebutan Teori Hirarki Kebutuhan. Maslow menyusun lima jenis kebutuhan tersebut secara bertingkat karena beberapa kebutuhan akan tampak ketika kebutuhan tingkat bawahnya terpenuhi dan sebaliknya.Maslow mengelompokan kebutuhan hidup manusia berdasarkan dari tingkatan paling bawah dapat terbagi menjadi lima tingkatan yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis ( physiological needs)
2. Kebutuhan akan rasa aman dan kepastian ( safety and security needs)
3. Kebutuhan akan cinta dan hubungan antar manusia ( love and belonging needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan ( esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri ( self actualization needs)
Tanggapan mengenai teori Maslow.................
Kenapa Maslow berteori seperti itu dan mengapa????......................
Keinginan Maslow yang merupakan seorang psikolog untuk mencoba menemukan jawaban yang sistematis atas pertanyaannya. Menurut Maslow kunci dari segala aktifitas manusia adalah keinginannya untuk memuaskan kebutuhan yang selalu muncul dan muncul. Dengan teori Maslow ini kita dapat mengetahui tingkat kebutuhan manusia yang mana yang merupakan bagian dari kebutuhan primer dan sekunder juga kebutuhan tersier individu. Dan pada kenyataannya kebutuhan yang paling mendasar itu adalah kebutuhan fisiologis, mempertahankan kehidupan merupakan tujuan dari hidup di dunia dan manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa adanya oksigen, makanan dan minuman dan lain sebagainya. Sebagai contoh dapat kita lihat perilaku orang gila, banyak kita lihat di jalanan orang gila yang tidak berbusana sedang mencari-cari makanan di tempat sampah. Hal ini membuktikan kepada kita bahwasanya kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan primer manusia. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan yang lain akan dapat dicari setelah kebutuhan primer terpenuhi.

Minggu, 25 Mei 2008

Mengelempokan 4 Aliran Filsafat Pendidikan

4 Aliran Filsafat Pendidikan:

1. Perennialisme

(a) Berhubungan dengan perihal sesuatu yang terakhir. Cenderung menekankan seni dan sains dengan dimensi perennial yang bersifat integral dengan sejarah manusia.

(b) Pertama yang harus diajarkan adalah tentang manusia, bukan mesin atau teknik. Sehingga tegas aspek manusiawinya dalam sains dan nalar dalam setiap tindakan.

(c) Mengajarkan prinsip-prinsip dan penalaran ilmiah, bukan fakta.

(d) Mencari hukum atau ide yang terbukti bernilai bagi dunia yang kita diami.

(e) Fungsi pendidikan adalah untuk belajar hal-hal tersebut dan mencari kebenaran baru yang mungkin.

(f) Orientasi bersifat philosophically-minded. Jadi, fokus pada perkembangan personal.

(g) Memiliki dua corak:

(1) Perennial Religius: Membimbing individu kepada kebenaran utama (doktrin, etika dan penyelamatan religius). Memakai metode trial and error untuk memperoleh pengetahuan proposisional.

(2) Perennial Sekuler: Promosikan pendekatan literari dalam belajar serta pemakaian seminar dan diskusi sebagai cara yang tepat untuk mengkaji hal-hal yang terbaik bagi dunia (Socratic method). Disini, individu dibimbing untuk membaca materi pengetahuan secara langsung dari buku-buku sumber yang asli sekaligus teks modern. Pembimbing berfungsi memformulasikan masalah yang kemudian didiskusikan dan disimpulkan oleh kelas. Sehingga, dengan iklim kritis dan demokratis yang dibangun dalam kultur ini, individu dapat mengetahui pendapatnya sendiri sekaligus menghargai perbedaan pemikiran yang ada.

2. Esensialisme

(a) Berkaitan dengan hal-hal esensial atau mendasar yang seharusnya manusia tahu dan menyadari sepenuhnya tentang dunia dimana mereka tinggal dan juga bagi kelangsungan hidupnya.

(b) Menekankan data fakta dengan kurikulum yang tampak bercorak vokasional.

(c) Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional seperti: membaca, menulis, sastra, bahasa asing, matematika, sejarah, sains, seni dan musik.

(d) Pola orientasinya bergerak dari skill dasar menuju skill yang bersifat semakin kompleks.

(e) Perhatian pada pendidikan yang bersifat menarik dan efisien.

(f) Yakin pada nilai pengetahuan untuk kepentingan pengetahuan itu sendiri.

(g) Disiplin mental diperlukan untuk mengkaji informasi mendasar tentang dunia yang didiami serta tertarik pada kemajuan masyarakat teknis.

3. Progresivisme

(a) Suka melihat manusia sebagai pemecah persoalan (problem-solver) yang baik.

(b) Oposisi bagi setiap upaya pencarian kebenaran absolut.

(c) Lebih tertarik kepada perilaku pragmatis yang dapat berfungsi dan berguna dalam hidup.

(d) Pendidikan dipandang sebagai suatu proses.

(e) Mencoba menyiapkan orang untuk mampu menghadapi persoalan aktual atau potensial dengan keterampilan yang memadai.

(f) Mempromosikan pendekatan sinoptik dengan menghasilkan sekolah dan masyarakat bagi humanisasi.

(g) Bercorak student-centered.

(h) Pendidik adalah motivator dalam iklim demoktratis dan menyenangkan.

(i) Bergerak sebagai eksperimentasi alamiah dan promosi perubahan yang berguna untuk pribadi atau masyarakat.

4. Rekonstruksionisme

(a) Promosi pemakaian problem solving tetapi tidak harus dirangkaikan dengan penyelesaian problema sosial yang signifikan.

(b) Mengkritik pola life-adjustment (perbaikan tambal-sulam) para Progresivist.

(c) Pendidikan perlu berfikir tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Untuk itu pendekatan utopia pun menjadi penting guna menstimuli pemikiran tentang dunia masa depan yang perlu diciptakan.

(d) Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih fokus pada penciptaan agen perubahan melalui partisipasi langsung dalam unsur-unsur kehidupan.

(e) Pendidikan berdasar fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia adalah terjadi dalam aktivitas hidup yang nyata bersama sesamanya.

(f) Learn by doing! (Belajar sambil bertindak).

5. Eksitensialisme

(a) Menekankan pada individual dalam proses progresifnya dengan pemikiran yang merdeka dan otentik.

(b) Pada dasarnya perhatian dengan kehidupan sebagai apa adanya dan tidak dengan kualitas-kualitas abstraknya.

(c) Membantu individu memahami kebebasan dan tanggung jawab pribadinya. Jadi, menggunakan pendidikan sebagai jalan mendorong manusia menjadi lebih terlibat dalam kehidupan sebagaimana pula dengan komitmen tindakannya.

(d) Individu seharusnya senantiasa memperbaiki diri dalam kehidupan dunia yang terus berubah.

(e) Menekankan pendekatan “I-Thou” (Aku-Kamu) dalam proses pendidikan, baik guru maupun murid.

(f) Promosikan pendekatan langsung-mendalam (inner-directed) yang humanistik; dimana siswa bebas memilih kurikulum dan hasil pendidikannya.

6. Behavioral Engineering (Rekayasa Perilaku)

(a) Kehendak bebas adalah ilusi (Free-will is illusory).

(b) Percaya bahwa sikap manusia kebanyakan merefleksikan tingkah laku dan tindakan yang terkondisikan oleh lingkungan.

(c) Memakai metode pengkondisian sebagai cara untuk mengarahkan sikap manusia.

(d) Pendidik perlu membangun suatu lingkungan pendidikan dimana individu didorong melalui ganjaran dan hukuman untuk kebaikan mereka dan orang lain.

Senin, 05 Mei 2008

Jawaban Tugas yang ke-3

A.Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan:

1)Kita dapat memahami psikologi anak dan bagaimana cara kita para calon guru untuk merangkul mereka agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Selain itu, kita juga bisa mendeteksi permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di lapangan pendidikan. Sedangkan bagi diri pribadi (calon guru) dapat menguasai diri pribadinya dan terampil dalam mengatasi permasalahan-permasalahan kependidikan.

2) a. Motivasi
Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang mantab serta diakibatkan oleh pengalaman. Belajar adalah suatu hal yang membedakan antara manusia dan binatang. Ada banyak perilaku perubahan pengalaman, serta dianggap sebagai faktor-faktor penyebab dasar dalam belajar. Para ahli pendidikan dan psikolog sependapat bahwa motivasi amat penting untuk keberhasilan belajar.
Pembahasan motivasi belajar tidak bisa terlepas dari masalah-masalah psikologi dan fisiologi, karena keduanya ada saling keterkaitan. Yang perlu di pahami dalam Prinsip-prinsip motivasi belajar adalah sebagai berikut:
 Memuji lebih baik daripada mencela.
Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan mengulangi perbuatan yang mendapat pujian atau apresiasi dari pihak lain
 Memenuhi kebutuhan psikologi
 Motivasi intrinsik lebih efektif daripada ekstrinsik
 Keserasian antara motivasi
 Mampu manjelaskan tujuan pembelajaran
 Menumbuhkan perilaku yang lebih baik
 Mampu mempengaruhi lingkungan
 Bisa diaplikasikan dalam wujud yang nyata.
Dalam proses pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar melibatkan pihak-pihak sebagai berikut.
1. Siswa
Siswa bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri untuk meningkatkan motivasi belajar pada dirinya agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Motivasi berupa tekad yang kuat dari dalam diri siswa untuk sukses secara akademis, akan membuat proses belajar semakin giat dan penuh semangat.
2. Guru
Guru bertanggungjawab memperkuat motivasi belajar siswa lewat penyajian bahan pelajaran, sanksi-sanksi dan hubungan pribadi dengan siswanya. Dalam hal ini guru dapat melakukan apa yang disebut dengan menggiatkan anak dalam belajar. Usaha-usaha yang digunakan dalam mengiatkan adalah :
a. Mengemukakan pertanyaan
b. Memberi ganjaran
c. Memberi hadiah
d. Memberi hukuman/sanksi
Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar, berkarya, dan berkreasi.
3. Orang tua atau keluarga dan lingkungan
Tugas memotivasi belajar bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Selain itu motivasi sosial dapat timbul dari orang-orang lain di sekitar siswa, seperti dari tetangga, sanak saudara, atau teman bermain.
Fungsi keluarga adalah sebagai motivasi utama bagi peserta didik, karena memiliki intensitas yang lebih tingi untuk menanamkan motif-motif tertentu bagi proses pembelajaran anak.
Hal paling mendasar yang digunakan sebagai motivasi dasar dalam islam adalah, pentingnya menanamkan unsur-unsur ideologi dalam proses pembelajaran, sehingga dalam proses perjalanan pembelajaran siswa tidak mengalami kegoncangan jiwa yang bisa menghambat hasil dari pendidikan itu sendiri.
b. Perasaan
M.Scholer membedakan 4 taraf perasaan :
a. Perasaan penginderaan, yaitu perasaan-perasaan yang bertalian dengan perangsangan-perangsangan alat indera (sakit, bau, suhu, dan sebagainya).
b. Perasaan vital, misalnya rasa lemas, segar, tertekan, sesak.
c. Perasaan psikis, seperti : senang/sedih dalam menghadapi suatu peristiwa, kagum, dan sebagainya.
d. Perasaan pribadi/diri, yaitu perasaan-perasaan yang erat sekali pertaliannya dengan harga diri pribadi, misalnya perasaan terkucil, rasa aman, dan sebagainya.
c. Ingatan
Tertinggalnya bekas-bekas kenangan yang lampau, meskipun tidak selalu ada secara sadar, namun masih dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran, inilah yang merupakan esensi dari apa yang kita sebut ingatan.
d. Fantasi
Fantasi sering disamakan orang dengan istilah khayal, akan tetapi dalam psikologi istilah fantasi diartikan lebih luas dari pada khayal.
Fantasi ialah suatu daya jiwa untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada pada diri kita, jadi ciri khas dari gejala jiwa ini adalah unsur menciptakan sesuatu yang baru dalam jiwa. Ciptaan-ciptaan baru yang terjadi oleh fantasi ini dapat berupa kreasi-kreasi atau kesan-kesan baru tentang sesuatu yang sifatnya disadari atau kurang/tidak disadari oleh orang yang bersangkutan.
e. Perhatian
Sifat dan jenis perhatian :
a. Perhatian yang konsentratif, dalam hal ini perhatian kita terpusat pada satu objek, terbatas.
b. Perhatian yang statis, yaitu dengan suatu perangsangan saja sudah dapat menimbulkan perhatian dalam waktu yang cukup lama tercurah pada suatu objek/kesibukan saja.
c. Perhatian yang pasif, dalam hal ini (diluar kehendak kita) kita tertarik pada suatu objek.
f. Pengamatan
Pengamatan adalah aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat inderanya, dengan kemampuan inilah kemungkinan manusia/individu mengenali millieu hidupnya.
g. Tanggapan
Tanggapan ialah bayangan/kesan kenangan dari pada apa yang pernah kita amati/kenali. Selama tanggapan-tanggapan itu berada dalam bawah sadar, kita sebut : tanggapan latent, sedangkan tanggapan-tanggapan yang berada dalam kesadaran kita, disebut : tanggapan aktuil.

B.Pakar Psikologi

a) William James
A. Sketsa Kehidupan William James

William James dilahirkan di New York pada tanggal 11 Januari 1842 dan
dibesarkan dalam suatu keluarga yang gemar berdiskusi mengenai
berbagai masalah, terutama yang mendorong pemikiran bebas. Ayahnya,
Henry James adalah seorang pemikir orisinil. Ia telah membina
putranya dengan penuh perhatian dan memberikan bekal berbagai
pengetahuan. Sejak kecil, William James telah menziarahi banyak
negara Eropa dengan berbagai lembaga pendidikannya, baik yang
terdapat di Inggris, Swiss, Perancis, maupun yang ada di Jerman.
William James telah memulai kegiatan akademiknya di Harvard dengan
mempelajari ilmu kedokteran. Kemudian, ia mempelajari fisika,
psikologi dan filsafat. Tentu saja ketika itu William James masih
berada di bawah pengaruh langsung pemikir-pemikir Universitas Harvard.

Ketika studinya selesai, William James menjadi dosen di Harvard dalam
bidang kedokteran, psikologi dan kemudian juga filsafat. Ia bergumul
dengan persoalan-persoalan: Apakah arti menjadi manusia dan sejauh
mana manusia itu merdeka? Bagaimana pikiran-pikiran itu mempengaruhi
manusia?

Selain di Amerika. Willian James juga mengajar di Inggris, Oxford dan
Edinburgh. Ia sekaligus seorang seniman dan pemikir tentang Tuhan.
Disamping itu, James dapat disebut sebagai tokoh pertama yang
mempopulerkan pragmatisme dan sekaligus menjadikannya sebagai mazhab
filsafat yang hampir dapat dijadikan tumpuan dan pegangan kebanyakan
orang Amerika.

Karangan-karangan James berisikan pokok-pokok pemikiran mengenai
berbagai isu filosofis yang berkembang subur pada masanya. Beberapa
diantaranya yang populer menyangkut arti kebenaran, prinsip-prinsip
psikologi, kemauan untuk percaya, dan sebagainya.

Tak lama kemudian, psikologi telah membawa James ke alam filsafat
sehingga ia beralih mempelajari banyak problematika agama dan
metafisika. Maka, terbitlah karya besarnya, "Kemauan Untuk
Percaya" (The Will to Believe) tahun 1897, serta "Aneka Ragam
Pengalaman Keagamaan" (The Varieties of Religious Experiences) tahun
1902. Kemudian pada tahun 1907, terbitlah bukunya yang terkenal,
Pragmatism. James juga telah membukukan karya ilmiahnya tentang
problematika filsafat dengan judul "Arti Kebenaran" (The Meaning of
the Truth) tahun 1909 dan "Dunia Plural" (Pluralistic Universe) tahun
1909.

William James menjadi dosen filsafat di Universitas Harvard selama
kurang lebih 31 tahun dan meninggal dunia tahun 1910, setelah
filsafat Pragmatismenya tersebar luas di Amerika dan Eropa. Buku-
bukunya yang diterbitkan setelah ia meninggal adalah: Some Problems
in Philoshophy (1911) dan Essays in Radical Empirism (1912).

Pengaruh William James terhadap tokoh-tokoh seperti Niels Bohr dan
Bertrand Russel begitu besar, terutama pada ajarannya yang menyangkut
dinamisme alam. Tidak hanya berkat tulisan-tulisannya, namun juga
cara hidupnya, filsafat pragmatisme menjadi populer. Tanpa
pragmatisme, melalui tokoh seperti James, dan berikutnya Pierce serta
Dewey, maka seluruh kehidupan intelektual pada abad XX, khususnya di
Amerika akan sukar dibayangkan.

b) John Dewey
alam Tulisan ini mencoba untuk mengidentifikasi secara lebih jauh pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Apa yang kita pahami, pemikiran pendidikan Dewey seiring dengan konsepsi filsafat eksperimentalisme yang dibangunnya melalui konsep dasar penmgalaman, pertumbuhan, eksperimen dan transaksi. Secara demikian Dewey juga melihat teori filsafatnya sebagai suatu teori umum tentang pendidikan dan melihat pendidikan sebagai laboran yang di dalamnya perbedaan-perbedaan filosofis menjadi konkrit dan harus diuji serta karena pendidikan dan filsafat saling membutuhkan. Terdapat dua kontribusi penting dari konsep pendidikan Dewey yakni, konsepsi baru tentang pendidikan sosial dan kesosialan pendidikan, serta memberikan bentuk dan substansi baru terhadap konsep pendidikan yang berfokust pada anak. (Pendidikan, John Dewey, eksperimentalisme).
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan pada dirinya sendiri bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memang memiliki daya dorong pada perubahan, bisa melahirkan orang-orang kritis dan kreatif. Akan Tetapi di sisi lain, ia pun memiliki fungsi untuk memperkuat dan melestarikan fungsi masyarakat yang timpang. Di poin inilah kemudian terjadi tarik menarik antara kekuatan yang mendorong pada perubahan dengan kekuatan yang mempertahankan status quo untuk tetap eksis. Manakah dari dua hal ini yang akan lebih kuat pengaruhnya?

Ada banyak tafsiran yang kadang-kadang kita temukan berbeda, kalau kita pahami itu sebagai entitas dari fenomena sosial, hal ini akan banyak bergantung pada sistem ekonomi dan politik yang mengelilingi pendidikan itu. Bila sistem ekonomi dan politik menunjukkan adanya ketimpangan maka fungsi pendidikan cenderung akan melestarikan ketimpangan itu sendiri, karena kebijakan dan praktek pendidikan akan banyak diisi dan dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan kelompok dominan yang menduduki posisi ekonomi dan politik di lapisan atas. Atau, kalaupun dari sistem pendidikan itu dapat muncul orang-orang yang kritis, daya kritisnya untuk melakukan perubahan akan mandul,kadang-kadang membutuhkanwaktu cukup lama.

Realitas ini, menjadi perlu untuk selalu di diskusikan sesering mungkin untuk mencari alternatif tentang konsep pendidikan dari para pemikir yang sekiranya cocok untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait dengan pemikiran ini. Salah satu konsep dan pemikiran yang dirasa cocok dengan hal tersebut dan akan dibahas di sini adalah konsep pendidikan menurut John Dewey. Secara umum, deskripsi-deskripsi Dewey tentang peserta didik sebagai pengukur aktif tujuan-tujuan mereka sendiri telah dapat diterima secara luas. Apalagi, penolakan Dewey terhadap keabsolutan dan pertanyaan tentang kepastian dalam epistemologi menduduki posisi yang dominan dalam pemikiran masa kini. Keteguhannya tentang partisipasi peserta didik sebagai bentuk demokrasi sesuai dengan usianya sangat sejalan dengan semangat perubahan dan akan melahirkan orang-orang yang kritis dan kreatif. Pemikiran yang kritis dalam membaca suatu realitas akan melahirkan teori baru. Dengan banyaknya kasus di wilayah pendidikan saat ini setelah pemerintahan Orde Baru, maka pemnulis mencoba untuk mencari formulasi konsep dalam Perspektif Filosofis.
Apa yang saya lakukan, bukan untuk mencari jalan tengah dari perbedaan pendapat tentang pemikiran John Dewey akan tetapi Artikel ini akan mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam tulisan kali ini yakni, sebagai seorang filsuf, bagaimana konsep tentang pendidikan menurut John Dewey dan sumbangan apa yang bisa diberikan oleh konsep tersebut terhadap pendidikan, khususnya dalam upaya melahirkan orang-orang yang memiliki daya kritis dan inofatif terhadap perubahan.Tidak banyak yang kita rumuskan tetapi dalam tulisan ini bertujuan untuk memahami secara komprehensif pemikiran John Dewey tentang pendidikan. Selain itu ingin dipahami juga kontribusi yang bisa diberikan Dewey terhadap dunia pendidikan dan seberapa pentingnya tulisan ini membantu kita untuk menganalisa lebih jauh secara filosofis dengan pemikiran-pemikiran yang berkembang.Mekipun artikel yang menulis tentang Dewey sudah banyak tetapi Secara umum terdapat banyak penelitian tentang John Dewey masih sebatas melihat pada sisi filsafat saja. Hasil penelitian Brumbaugh dan Lawrence (1963) menyebutkan bahwa Dewey hampir-hampir tidak membedakan pemikiran filsafatnya dengan teori pendidikannya. Konsep Dewey tentang pendidikan diwarnai oleh pemikiran tentang pendidikan yang progresif, dimana pertumbuhan, perkembangan, evolusi, kemajuan, dan perbaikan merupakan elemen-elemen untuk menjadikan pendidikan yang progresif. Pemikiran inilah yang membawanya menjadi salah satu konseptor tentang pedidikan kontemporer, dimana dalam konsep ini pula gagasan filosofi Dewey nampak dan disebutnya sebagai the experimental continum, atau penyelidikan yang berkelanjutan. Dalam konsep tersebut terlihat adanya hubungan antara pengetahuan dan kesadaran, yang dalam lingkup pendidikan digambarkan sebagai proses sosial. Brumbaugh dan Lawrence (1963) juga mengemukakan tentang teori umum pendidikan dari pemikiran Dewey, yang disebutkan bahwa pendidikan sebagai suatu proses pembentukan fundamental atas disposisi intelektual dan emosional seseorang.Sisi lain dari hasil penelitiannya pemikir lain yang bernama Whitehead juga menyatakan setuju dengan beberapa pemikiran Dewey tentang pendidikan. Whitehead menekankan bahwa pengetahuan datang dari konflik atau gesekan antar manusia yang terpecahkan. Dalam hal ini manusia belajar tatkala terjadi persoalan-persoalan yang memerlukan pemecahan. Menurut Whitehead, Dewey yang memperoleh inspirasi dari Aristotle bahwa bentuk yang kompleks muncul dari sesuatu yang kecil dan individual yang alami. Menurutnya naturalisasi pendidikan Dewey adalah bentuk pendidikan untuk masyarakat, dimana baik Dewey maupun Rousseau menginginkan manusia hidup sesuai dengan kodrat, tetapi kodrat disini didalamnya termasuk dan melibatkan masyarakat yang kompleks, yang cenderung pada adanya kompleksitas lebih dari sekedar sesuatu yang bersifat sederhana. Lebih lanjut Whitehead berpendapat bahwa naturalisasi Dewey bersifat evolusioner dan pragmatis, yang didalamnya terkandung gagasan evolusi, pertumbuhan, dan perkembangan manusia.Satu hal lain, Noddings (1997) lebih tegas dalam membedah pemikiran Dewey pada beberapa hal. Pertama, ia mengelompokkan pemikiran Dewey sebagai filsuf naturalistik yang menjelaskan segala sesuatu dari fenomena alam dari obyek-obyek dan kejaduan-kejadian yang dapat diterima oleh perasaan manusia, dan menolak hal-hal yang berkaitan dengan sumber-sumber supranatural, bahkan menolak definisi Tuhan dalam gagasan-gagasan, rencana, dan tindakan manusia. Dewey sangat percaya pada metode-metode ilmu pengetahuan dan mendesak penggunaannya dalam setiap bagian dari aktivitas manusia.Kedua, Noddings (1998) juga berpendapat bahwa Dewey sering mengemukakan dua hal yang ekstrim, sebagaimana disebutkan dalam bukunya yang berjudul experience and education. Dalam buku ini ia menyebutkan dua hal yang berlawanan. Di satu pihak Dewey mempertentangkan antara pendidikan lama dan baru, tetapi di sisi yang lain ia tidak secara khusus mengemukakan yang baru tersebut.

c) L. Thorndike
Edward L. Thorndike dilahirkan di Williamsburg, Massachusetts tahun 1874. Universitas Wesleyen dan Universitas Harvad merupakan dua perguruan tinggi yang banyak mewarnai ide-ide psikologi Thorndike. Dalam setiap eksperimennya, Thorndike mempergunakan hewan-hewan —terutama kucing— untuk mengetahui fenomena belajar. Seekor kucing lapar dalam sangkar kotak jeruji dengan peralatan lengkap eksperimen yang disebut instrumental conditioning (yang berarti tingkah laku yang dipelajari) berfungsi sebagai instrumental (penolong) untuk mencapai hasil atau ganjaran yang dikehendaki (Hintzman, 1978).

a. Teori Koneksionisme Thorndike

Hasil Eksperimen Thorndike dikenal sebagai teori belajar koneksionisme (Muhibbin Syah, 2000 : 105). Menurut Thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus (yaitu yang berupa rangsangan seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera), dengan respon (yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau gerakan/tindakan). Oleh karena itu, teori ini juga disebut “S-R Bond Theory” dan “S-R Psychology of Learning”. Menurut teori ini, perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar dapat berujud kongkrit yaitu dapat diamati. Thorndike juga merumuskan beberapa hukum dalam belajar yaitu : pertama, motivasi (misalnya rasa lapar, rasa ingin dihargai, ingin pandai) merupakan hal yang sangat vital dalam belajar. Kedua, low of effect; artinya jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan maka hubungan antara stimulus dan respons semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan (menganggu) efek yang dicapai respon, semakin lemah pula hubungan stimulus dan respons tersebut.
Selain itu, Thorndike juga membuat hukum belajar lainnya yaitu law of readiness (hukum kesiap-siagaan) dan law of exercise (hukum latihan). Low of readiness pada prinsipnya hanya merupakan asumsi bahwa kepuasan organisme berasal dari pendayagunaan satuan perantara (conduction units). Unit-unit ini menimbulkan kecenderungan mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Hukum ini menurut Reber (1988) hanya bersifat spekulatif dan historis. Law of exercise merupakan generalisasi atas law of use dan law of disue. Maksudnya jika perilaku (perubahan hasil belajar) sering dilatih atau digunakan maka eksistensi prilaku tersebut akan semakin kuat (law of use). Sebaliknya, jika prilaku tadi tidak sering dilatih atau digunakan maka akan terlupakan atau sekurang-kurangnya menurun (law of disuse).

b. Aplikasi Teori Thorndike dalam dunia pendidikan dan pengajaran
Menurut Thorndike praktek pendidikan harus dipelajari secara ilmiah dan praktek pendidikan harus dihubungkan dengan proses belajar. Mengajar bukanlah mengharapkan murid tahu apa yang diajarkan. Mengajar yang baik adalah : tahu tujuan pendidikan, tahu apa yang hendak diajarkan artinya tahu materi apa yang harus diberikan, respons yang akan diharapkan dan tahu kapan “hadiah” selayaknya diberikan kepada peserta didik. Ada beberap aturan yang dibuat Thorndike berhubungan dengan pengajaran :

*
Perhatikan situasi peserta didik
*
Perhatikan respons yang diharapkan dari situasi tersebut
*
Ciptakan hubungan respons tersebut dengan sengaja, jangan mengharapkan hubungan terjadi dengan sendirinya
*
Situasi-situasi yang sama jangan diindahkan sekiranya memutuskan hubungan tersebut.
*
Buat hubungan sedemikian rupa sehingga menghasilkan perbuatan nyata dari peserta didik
*
Bila hendak menciptakan hubungan tertentu jangan membuat hubungan-hubungan lain yang sejenis.
*
Ciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pendidikan di sekolah menurut Thorndike yaitu :

1.
Sesuaikan dengan teorinya, dan sekolah harus mempunyai tujuan yang jelas.
2.
Tujuan pendidikan harus sesuai dengan kemampuan siswa, bahan pengajaran harus dibagi menurut unit-unit, sehingga guru bisa memanipulasi bermacam-macam situasi misalnya situasi menyenangkan, tidak menyenangkan dan sebagainya
3.
Proses belajar harus bertahap, dimulai dari yang sederhana hingga yang kompleks
4.
Motivasi tidak perlu ditimbulkan kecuali dalam hubungan menentukan “apa yang menyenangkan bagi siswa“, oleh karena tingkah laku ditentukan oleh “eksternal reward” dan bukan oleh “intrinsic motivation”.
5.
Tekanan pendidikan adalah perhatian pada pelaksanaan respons yang benar terhadap stimulus
6.
Respons yang salah harus segera diperbaiki agar tidak diulang kembali, ujian harus dilaksanakan secara teratur dan merupakan umpan balik bagi guru apakah proses belajar telah sesuai dengan tujuan.
7.
Memberi masalah yang sulit kepada siswa tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
8.
Bila siswa belajar secara baik, segera diberi hadiah (bisa berupa pujian, nilai bagus atau hadiah berupa barang), tetapi bila siswa berbuat salah harus segera ditegur atau diperbaiki agar tidak diulangi kembali.
9.
Pendidikan yang baik adalah pelajaran yang didapat di sekolah oleh peserta didik dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau “pelajaran berbasis kenyataan”

Angket Kriteria Seorang Guru

Pada setiap diri seseorang pasti memiliki kriteria masing-masing dalam menyampaikan sesuatu terhadap orang lain,hal ini terbukti selama saya dididik oleh salah satu guru SMA saya.Beliau memiliki kriteria yang baik juga yang buruk,diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Kriteria yang Baik
Memotivasi:Selalu ada perubahan dalam diri hidup saya setelah selesai belajar dengannya
SerSan:Santai namun serius dalam belajar mengajar
Bijaksana:Menghargai setiap pendapat Muridnya
Tegas:Tegas dalam berbicara
Penyayang dan Penuh Persahabatan.
2.Kriteria yang Buruk
Judes:jarang senyum pada siswa
Pilih kasih:Memihak pada yang lebih pintar
Galak:Sering melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah dalam menghukum siswa
Tiwek:maksudnya Ngerti Dewek,materi yang disampaikan sulit dimengerti oleh siswa
Cuek:Masa bodo terhadap masalah siswa
Jawaban Tugas Penyakit Hati:
1.Istilah Penyakit Hati dan Survive dari Bisikan Syetan:
Macam-macam Penyakit Hati:

1.Iri Hati

Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran agama adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.

2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.

3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.


Survive Penyakit Hati dari Bisikan Syetan:

sholat merupakan amal ibadah yang sudah sangat sering kita laksanakan setiap hari9yang merupakan salah satu alternatif terhindarnya dari timbulnya penyakit hati). Akan tetapi, seiring dengan seringnya kita melaksanakan ibadah tersebut pernahkan kita merasahan hati yang tentram dan tenang saat melaksanakannya maupun seusai itu? Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mencapai ketentraman hati sebagai atsar dari sholat yang kita lakukan.

Ikhlas

Hendaknya seseorang memiliki sifat ikhlas dalam melaksanakan sholat, karena kecintaannya kepada Allah, mengharap ridlo-Nya, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dia melaksanakannya bukan karena tendensi kepentingan dunia, akan tetapi semata-mata karena mengharap ridlo dan cinta Allah, takut pada azab-Nya, dan mengharap ampunan dan pahala dari-Nya.

IAdapun rintangan dalam melaksanakan keihlasan adalah rintangan yang sulit diatasi, akan tetapi dengan keihlasan akan diperoleh sesuatu yang diinginkan, dan memberi manfaat yang sangat besar.

Ketulusan dan Kemurnian cinta kepada Allah

Dilakukan dengan cara mengosongkan hati dan memusatkan perhatian untuk menghadap Allah dan melaksanakan sholat dengan sebaik-baiknya serta menyempurnakannya baik lahir maupun batin sholat.

Sholat terbagi dalam bagian lahir dan batin. Bagian lahir adalah perbuatan yang nampak dan ucapan yang terdengar, sedang bagian batinnya adalah kekhusyu'an, muroqobah dan pengosongan hati hanya untuk menghadap kepada Allah dengan sepenuh hati dan tidak berpaling kepada selain Dia. Hal ini berhubungan dengan keadaan ruh ketika sholat. Sedangkan perbuatan berhubungan dengan badan. Jika tidak terdapat ruh dalam sholat, laksana badan tanpa ruh. Tidakah seorang hamba malu menghadap Tuhannya dalam keadaan seperti ini?

Jika tiba waktu sholat seorang pencinta Tuhannya akan segara melaksanakan sholat dengan tulus untuk menyembah-Nya seperti ketulusan seorang pencinta yang benar-benar mencintai kekasihnya yang memintanya melakukan sesuatu.

Hal ini tidak cukup hanya dengan kesungguhan saja, tapi harus dengan mencurahkan semua kemampuan untuk memperbaiki, menghiasi, membenarkan, dan menyempurnakan dirinya untuk memperoleh posisi dihadapan kekasihnya, sehingga memperoleh ridlo-Nya, dan dan dekat dengan-nya. Jadi, apakah seorang hamba itu tidak malu kepada Tuhan, majikan dan Dzat yang disembahnya saat beramal melakukan dengan tidak benar. Padahal dia tahu bahwa orang yang mencintai Tuhannya senantiasa sibuk untuk memperbaiki dan menyempurnakan sholatnya, karena kecintaan mereka kepada sang Khalik.

Seorang pencinta Allah senantiasa mencintai makhluk Allah, akan tetapi dia lebih memilih mencintai Tuhannya. Seseorang yang mampu intropeksi diri dan tahu akan perbuatan-perbuatannya, dia akan malu mempersembahkan amalnya kepada Allah, atau untuk memohon ridlo-Nya dan dia akan tahu seandainya dia tergolong manusia yang mencintai Allah, niscaya Allah akan mencurahkan cinta-Nya dan senantiasa memberikan kebaikan kepadanya.

2.Uraian Salah Satu Penyakit hati Selain yang Tercantum di Atas serta Bagaimana Cara penyelesaiannya bagi Peserta Didik:

Angkuh dan Sombong merupakan salah satu penyakit hati yang akan menimbulkan seseorang menjadi lemah mental(minder).Adapun cara untuk terhindarnya dari penyakit tersebut adalah:

1. Dalam kegiatan belajar nengajarPeserta didik sebaiknya mendapatkan didikan ekstra tentang keagamaan

2.Peserta didik haruslah selalu di kompori oleh pendidik yang ada kaitanya dengan keagamaan

3.Sesering mungkin pendidik menghimbau kepada peserta didikannya untuk selalu berendah hati

Kamis, 27 Maret 2008

Kreatifitas

Kreatif adalah suatu perbuatan seseorang yang melakukan aktifitas/menempatkan sesuatu di luar prosedur,misalnya saja apa yang telah saya lakukan diwaktu SMP dulu.Pada umumnya yang namanya gorengan itu rasanya asin&gurih yang terbuat dari tepung terigu,garam,&bumbu halus seperti bawang putih,ketumbar dan lain-lain.Sementara yang dilakukan sama kelompok kami,tidak demikian melainkan kami membuat gorengan dengan aroma straubery dimana makanan tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang diracik sendiri.Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.Tepung terigu
2.Gula halus
3.Pasta rasa straubery
4.Minyak goreng
5.Kol,toge,daun bawang,wortel dan-lain-lain.
Menurut kelompok kami inilah yang menjadi salah satu kreatifitas kami,dan masih banyak kreatifitas lain yang belum kami sampaikan kepada bapak.

Selasa, 25 Maret 2008

Ass.Wr.Wb

Salam kenal dari saya,Nama saya Ani Nurhayati asal sekolah saya di SMA N 02 Banjarharjo Brebes Jawa Tengah.Saya sekarang sedang melanjutkan studi saya di UIN SyaHid Jakarta,dan saya sekarang duduk di smester 2 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan.Jurusan Bahasa Indonesia.
Sebelumnya Saya tidak meminati jurusan ini,karena ini bukan merupakan bidang Saya yang sebenarnya.Pada saat pertama kali pendaftaran SPMB saya mengisi formulir 3 Jurusan,dan yang menjadi jurusan pertama yang saya pilih adalah Manejemen Akuntansi Fakultas Ilmu Ekonomi,jurusan kedua Perbankkan Syari’ah dan yang menjadi pilihan terakhir saya Tadris Bahasa Indonesia yang merupakan pilihan asal-asalan.Entah mengapa saya juga bingung yang diterima malah pilihan yang ketiga.

Tanggal 3 September perkuliahan mulai masuk,dengan keterpaksaan saya mulai mencoba menikmati semua mata kuliah dengan baik,dan alhamdulillah 1 semester berjalan dengan lancer tanpa adanya suatu hambatan apapun.Kini saya sudah memasuki semester 2 harapan saya semoga saya tetap semangat menjalani perkuliahan ini sampai tuntas,dan lulus menjadi Sarjana Pendidikan dengan gelar S.Pd.Amien……………

Saya ucapkan terimakasih kepada bapa yang telah membaca curahan saya,dan saya mohon ma’f apabila didalam curahan saya terdapat kata-kata yang salah.

Wass.Wr.Wb

Memahami Perkembangan Kita

Orang bilang, masa remaja itu masa yang paling indah, ekspresif, produktif. Tapi, kita juga dibilang sok tau, seenaknya, dan kurang bisa menghormati orang dewasa. Jadi, kita sebenarnya gimana, sih?

Ada berbagai aspek perkembangan yang kita alami, antara lain berkaitan dengan aspek sosial, emosional, konsep diri, heteroseksual dan kognitif. Yuk kita bahas satu-satu.

<>

Perkembangan sosial

Semula kita memang bertingkah laku sebagai anak-anak, ketika kita dalam tahap usia anak-anak, kemudian menjadi remaja lalu serta-merta orang dewasa memosisikan kita bisa berperilaku dewasa, menyesuaikan diri dengan peran-peran dewasa dan melepaskan diri dari peran-peran sebagai anak-anak. Di sinilah titik pangkal yang menyebabkan kita berada dalam kondisi yang sulit. Maka, timbullah kebutuhan kita, misalnya akan identitas diri, individualitas bahkan kebutuhan akan kemandirian. Nah, ketika kebutuhan tersebut muncul dan orang dewasa tidak memahaminya, lagi-lagi inilah yang sering menjadi sumber permasalahan kita dengan orang dewasa atau lingkungan kita.

Kita mungkin pernah mengalami kebingungan ketika menghadapi benturan nilai teman-teman dengan ortu. Rasanya sudah enggak sabar ingin lepas dari pengaruh ortu, berusaha mandiri, dan punya keputusan sendiri. Misalnya memutuskan untuk tampil cool dengan ikutan merokok bareng teman-teman lain. Padahal, merokok amat sangat dilarang oleh ortu.

Benturan nilai ini akan sering kita hadapi. Pada contoh yang lebih ringan adalah pemberlakuan jam malam. Kita mungkin harus sudah sampai rumah paling telat pukul sepuluh. Jadi, selamat tinggal party-party yang baru mulai pukul sepuluh malam. Sementara itu, banyak teman yang orangtuanya membolehkan mereka ikutan party sampai tamat.

"Perang dunia" menahun bakal terjadi, dan bukan enggak mungkin bakal kronis, jika kita bukan tipe anak yang punya hubungan hangat dengan orangtua. Hubungan itu malah akan membangun semangat saling mau mengerti antara kita dan ortu. Iyalah, ortu mana sih yang rela melepas anaknya pulang malam untuk datang ke acara (yang menurut mereka) enggak juntrung? Sebaliknya, anak mana sih yang enggak ngomel berat dilarang datang ke party paling cool sedunia sama ortunya?

Hubungan yang hangat dalam keluarga membuat kita mau menerangkan perasaan kita. Dan, ortu pun akan rela hati mendengarkan kita, juga mau menjelaskan alasan pelarangan itu dalam bahasa yang nyantai. Seringnya membuat kesepakatan antara kita dengan ortu, akan sangat membantu perkembangan diri kita. Termasuk perkembangan kehidupan sosial kita

Perkembangan emosi

Bentuk atau jenis emosi pada manusia itu ternyata banyak, misalnya; takut, khawatir, cemas, marah, sebal, frustrasi, cemburu, iri hati, ingin tahu, sayang, cinta benci dukacita, bahagia, dan masih banyak lagi. Lalu apa hubungannya dengan kita? Ternyata jenis atau bentuk emosi yang disebut tadi memiliki ciri-ciri perkembangan yang berbeda-beda dalam setiap tahapan perkembangan manusia. Dalam tahap remaja seperti kita sekarang ini ciri-ciri perkembangan emosi kita sebagai berikut:

• Lebih mudah bergejolak dan biasanya diekspresikan dengan meledak-ledak.

• Kondisi emosional yang muncul tadi berlangsung lama, sampai akhirnya kembali dalam keadaan semula.

• Emosi yang muncul sudah bervariasi, bahkan kadang bercampur-baur antara dua emosi yang (sebenarnya) bertentangan. Misalnya, benci dan sayang dalam satu waktu.

• Mulai muncul ketertarikan dengan lawan jenis yang melibatkan emosi (sayang, cemburu, dan sebagainya).

• Mudah tersinggung dan merasa malu, karena umumnya sangat peka terhadap cara orang lain memandang kita. Tapi ini juga sangat tergantung dari perkembangan konsep diri kita.

Lalu bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? Agar semuanya terjadi secara wajar, kita perlu upaya pengendalian emosi ataupun juga menghindari beban emosi. Caranya:

• Kita harus belajar menghadapi segala situasi itu dengan sikap yang rasional.

• Kita juga harus menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat membangkitkan emosional. Kalau mengalami sesuatu yang bikin marah atau sedih, jangan kebawa emosi dulu.

• Memberikan respons terhadap situasi dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebih-lebihan, proporsional sesuai dengan keadaannya, dengan cara yang bisa diterima lingkungan sosial kita.

• Mengemukakan emosi positif kita (senang, bahagia, sayang) dan juga yang negatif (sebal, sedih, marah) secara benar dan proporsional.

Perkembangan konsep diri

Konsep diri ini berkenan dengan perasaan dan pemikiran kita mengenai diri kita sendiri, karena atas penilaian sendiri maupun penilaian dari lingkungan sosial kita. Misalnya kalau kita enggak puas terhadap kondisi fisik, maka konsep diri menjadi buruk. Hal ini membuat kita merasa rendah diri. Begitu pula sebaliknya, konsep diri positif bila kita menilai fisik kita menarik dan sesuai dengan yang diinginkan. Kalau kita dinilai oleh orang lain, misalnya sebagai remaja yang bisa gaul, pandai dan hal-hal yang positif lainnya, maka semangat positif itu dapat meningkatkan konsep diri dan ke-PD-an kita.

Salah satu ciri dari perkembangan konsep diri kita sebagai remaja ialah cenderung negatif antara lain karena berkembangnya fisik yang cukup drastis, kadang juga kurang proporsional (badan memanjang tapi kurus, bulat gemuk, dan sebagainya), merasa selalu diperhatikan orang lain atau menjadi pusat perhatian orang lain, memiliki aspirasi yang tinggi tentang segala hal.

Perkembangan kognitif

Dalam perkembangan ini perilaku yang muncul, misalnya kritis (segala sesuatu harus rasional dan jelas), rasa ingin tahu yang kuat (perkembangan intelektual kita merangsang untuk harus mengetahui segala sesuatu, dalam tahap ini muncul keinginan untuk bereksplorasi) dan egosentris (segala sesuatu masih dilihat dari sudut pandangannya).

Jadi, enggak usah terkaget-kaget dengan komentar orang dewasa terhadap diri kita, ya. Malah kalau perlu, beri mereka penjelasan bahwa beginilah perkembangan remaja. Bisa jadi, kita bakal terlihat lebih dewasa dibanding para orang dewasa itu.

Good luck!

YAHYA MA’SHUM DAN CHATARINA WAHYURINI (sumber: Modul PKBI)

Search :

Berita Lainnya :

·

"Drag Race" Enggak Cuma Adu Kencang

·

Memahami Perkembangan Kita

·

Telepon" Cordless", "Handphone" Paling Murah

·

Senang-senang di Hari Senin

·

CURHAT