Kamis, 27 Maret 2008

Kreatifitas

Kreatif adalah suatu perbuatan seseorang yang melakukan aktifitas/menempatkan sesuatu di luar prosedur,misalnya saja apa yang telah saya lakukan diwaktu SMP dulu.Pada umumnya yang namanya gorengan itu rasanya asin&gurih yang terbuat dari tepung terigu,garam,&bumbu halus seperti bawang putih,ketumbar dan lain-lain.Sementara yang dilakukan sama kelompok kami,tidak demikian melainkan kami membuat gorengan dengan aroma straubery dimana makanan tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang diracik sendiri.Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.Tepung terigu
2.Gula halus
3.Pasta rasa straubery
4.Minyak goreng
5.Kol,toge,daun bawang,wortel dan-lain-lain.
Menurut kelompok kami inilah yang menjadi salah satu kreatifitas kami,dan masih banyak kreatifitas lain yang belum kami sampaikan kepada bapak.

Selasa, 25 Maret 2008

Ass.Wr.Wb

Salam kenal dari saya,Nama saya Ani Nurhayati asal sekolah saya di SMA N 02 Banjarharjo Brebes Jawa Tengah.Saya sekarang sedang melanjutkan studi saya di UIN SyaHid Jakarta,dan saya sekarang duduk di smester 2 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan.Jurusan Bahasa Indonesia.
Sebelumnya Saya tidak meminati jurusan ini,karena ini bukan merupakan bidang Saya yang sebenarnya.Pada saat pertama kali pendaftaran SPMB saya mengisi formulir 3 Jurusan,dan yang menjadi jurusan pertama yang saya pilih adalah Manejemen Akuntansi Fakultas Ilmu Ekonomi,jurusan kedua Perbankkan Syari’ah dan yang menjadi pilihan terakhir saya Tadris Bahasa Indonesia yang merupakan pilihan asal-asalan.Entah mengapa saya juga bingung yang diterima malah pilihan yang ketiga.

Tanggal 3 September perkuliahan mulai masuk,dengan keterpaksaan saya mulai mencoba menikmati semua mata kuliah dengan baik,dan alhamdulillah 1 semester berjalan dengan lancer tanpa adanya suatu hambatan apapun.Kini saya sudah memasuki semester 2 harapan saya semoga saya tetap semangat menjalani perkuliahan ini sampai tuntas,dan lulus menjadi Sarjana Pendidikan dengan gelar S.Pd.Amien……………

Saya ucapkan terimakasih kepada bapa yang telah membaca curahan saya,dan saya mohon ma’f apabila didalam curahan saya terdapat kata-kata yang salah.

Wass.Wr.Wb

Memahami Perkembangan Kita

Orang bilang, masa remaja itu masa yang paling indah, ekspresif, produktif. Tapi, kita juga dibilang sok tau, seenaknya, dan kurang bisa menghormati orang dewasa. Jadi, kita sebenarnya gimana, sih?

Ada berbagai aspek perkembangan yang kita alami, antara lain berkaitan dengan aspek sosial, emosional, konsep diri, heteroseksual dan kognitif. Yuk kita bahas satu-satu.

<>

Perkembangan sosial

Semula kita memang bertingkah laku sebagai anak-anak, ketika kita dalam tahap usia anak-anak, kemudian menjadi remaja lalu serta-merta orang dewasa memosisikan kita bisa berperilaku dewasa, menyesuaikan diri dengan peran-peran dewasa dan melepaskan diri dari peran-peran sebagai anak-anak. Di sinilah titik pangkal yang menyebabkan kita berada dalam kondisi yang sulit. Maka, timbullah kebutuhan kita, misalnya akan identitas diri, individualitas bahkan kebutuhan akan kemandirian. Nah, ketika kebutuhan tersebut muncul dan orang dewasa tidak memahaminya, lagi-lagi inilah yang sering menjadi sumber permasalahan kita dengan orang dewasa atau lingkungan kita.

Kita mungkin pernah mengalami kebingungan ketika menghadapi benturan nilai teman-teman dengan ortu. Rasanya sudah enggak sabar ingin lepas dari pengaruh ortu, berusaha mandiri, dan punya keputusan sendiri. Misalnya memutuskan untuk tampil cool dengan ikutan merokok bareng teman-teman lain. Padahal, merokok amat sangat dilarang oleh ortu.

Benturan nilai ini akan sering kita hadapi. Pada contoh yang lebih ringan adalah pemberlakuan jam malam. Kita mungkin harus sudah sampai rumah paling telat pukul sepuluh. Jadi, selamat tinggal party-party yang baru mulai pukul sepuluh malam. Sementara itu, banyak teman yang orangtuanya membolehkan mereka ikutan party sampai tamat.

"Perang dunia" menahun bakal terjadi, dan bukan enggak mungkin bakal kronis, jika kita bukan tipe anak yang punya hubungan hangat dengan orangtua. Hubungan itu malah akan membangun semangat saling mau mengerti antara kita dan ortu. Iyalah, ortu mana sih yang rela melepas anaknya pulang malam untuk datang ke acara (yang menurut mereka) enggak juntrung? Sebaliknya, anak mana sih yang enggak ngomel berat dilarang datang ke party paling cool sedunia sama ortunya?

Hubungan yang hangat dalam keluarga membuat kita mau menerangkan perasaan kita. Dan, ortu pun akan rela hati mendengarkan kita, juga mau menjelaskan alasan pelarangan itu dalam bahasa yang nyantai. Seringnya membuat kesepakatan antara kita dengan ortu, akan sangat membantu perkembangan diri kita. Termasuk perkembangan kehidupan sosial kita

Perkembangan emosi

Bentuk atau jenis emosi pada manusia itu ternyata banyak, misalnya; takut, khawatir, cemas, marah, sebal, frustrasi, cemburu, iri hati, ingin tahu, sayang, cinta benci dukacita, bahagia, dan masih banyak lagi. Lalu apa hubungannya dengan kita? Ternyata jenis atau bentuk emosi yang disebut tadi memiliki ciri-ciri perkembangan yang berbeda-beda dalam setiap tahapan perkembangan manusia. Dalam tahap remaja seperti kita sekarang ini ciri-ciri perkembangan emosi kita sebagai berikut:

• Lebih mudah bergejolak dan biasanya diekspresikan dengan meledak-ledak.

• Kondisi emosional yang muncul tadi berlangsung lama, sampai akhirnya kembali dalam keadaan semula.

• Emosi yang muncul sudah bervariasi, bahkan kadang bercampur-baur antara dua emosi yang (sebenarnya) bertentangan. Misalnya, benci dan sayang dalam satu waktu.

• Mulai muncul ketertarikan dengan lawan jenis yang melibatkan emosi (sayang, cemburu, dan sebagainya).

• Mudah tersinggung dan merasa malu, karena umumnya sangat peka terhadap cara orang lain memandang kita. Tapi ini juga sangat tergantung dari perkembangan konsep diri kita.

Lalu bagaimana sebaiknya kita menghadapinya? Agar semuanya terjadi secara wajar, kita perlu upaya pengendalian emosi ataupun juga menghindari beban emosi. Caranya:

• Kita harus belajar menghadapi segala situasi itu dengan sikap yang rasional.

• Kita juga harus menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat membangkitkan emosional. Kalau mengalami sesuatu yang bikin marah atau sedih, jangan kebawa emosi dulu.

• Memberikan respons terhadap situasi dengan pikiran maupun emosi yang tidak berlebih-lebihan, proporsional sesuai dengan keadaannya, dengan cara yang bisa diterima lingkungan sosial kita.

• Mengemukakan emosi positif kita (senang, bahagia, sayang) dan juga yang negatif (sebal, sedih, marah) secara benar dan proporsional.

Perkembangan konsep diri

Konsep diri ini berkenan dengan perasaan dan pemikiran kita mengenai diri kita sendiri, karena atas penilaian sendiri maupun penilaian dari lingkungan sosial kita. Misalnya kalau kita enggak puas terhadap kondisi fisik, maka konsep diri menjadi buruk. Hal ini membuat kita merasa rendah diri. Begitu pula sebaliknya, konsep diri positif bila kita menilai fisik kita menarik dan sesuai dengan yang diinginkan. Kalau kita dinilai oleh orang lain, misalnya sebagai remaja yang bisa gaul, pandai dan hal-hal yang positif lainnya, maka semangat positif itu dapat meningkatkan konsep diri dan ke-PD-an kita.

Salah satu ciri dari perkembangan konsep diri kita sebagai remaja ialah cenderung negatif antara lain karena berkembangnya fisik yang cukup drastis, kadang juga kurang proporsional (badan memanjang tapi kurus, bulat gemuk, dan sebagainya), merasa selalu diperhatikan orang lain atau menjadi pusat perhatian orang lain, memiliki aspirasi yang tinggi tentang segala hal.

Perkembangan kognitif

Dalam perkembangan ini perilaku yang muncul, misalnya kritis (segala sesuatu harus rasional dan jelas), rasa ingin tahu yang kuat (perkembangan intelektual kita merangsang untuk harus mengetahui segala sesuatu, dalam tahap ini muncul keinginan untuk bereksplorasi) dan egosentris (segala sesuatu masih dilihat dari sudut pandangannya).

Jadi, enggak usah terkaget-kaget dengan komentar orang dewasa terhadap diri kita, ya. Malah kalau perlu, beri mereka penjelasan bahwa beginilah perkembangan remaja. Bisa jadi, kita bakal terlihat lebih dewasa dibanding para orang dewasa itu.

Good luck!

YAHYA MA’SHUM DAN CHATARINA WAHYURINI (sumber: Modul PKBI)

Search :

Berita Lainnya :

·

"Drag Race" Enggak Cuma Adu Kencang

·

Memahami Perkembangan Kita

·

Telepon" Cordless", "Handphone" Paling Murah

·

Senang-senang di Hari Senin

·

CURHAT