1. Pemikiran Aristoteles tentang etika dan negara
Menurut Aristoteles suatu etika tidaklah diperuntukan sebagai cita-cita, melainkan dipakai sebagai hukum kesusilaan. Aristoteles berpendapat seperti itu karena ia berfilsafat bahwa tujuan tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan atau (eudaimonia). Kebahagiaan adalah suatu keadaan dimana segala sesuatu yang termasuk dalam keadaan bahagia telah berada dalam diri manusia. jadi, kebahagiaan harus suatu aktivitas yang nyata, dan kebahagiaan manusia yang tertinggi adalah berfikir murni.
Setelah selesai berfilsafat tentang etika aristiteles selanjutnya berfikir tentang negara, menurut pendapatnya suatu negara dapat dikatakan baik apabila suatu negara tersebut bersistem demokrasi moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan undang-undang dasar.
2. Mengenai filsafat Skolastik beserta 5 tokoh dan pendapatnya
Istilah Skolastik berasal dari kata school yang berarti sekolah. Jadi skolastik adalah suatu aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Pengertian skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan, dimana terdapat beberapa pengertian didalamnya. Yakni; Filsafat Skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama juga mengabdi pada teologi. Juga bisa dikatakan sebagai suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan alam, kodrat, selain itu filsafat skolasti mengandung pengertian bahwa filsafat skolastik adalah filsafat Nasrani.
Masa skolastik terbagi menjadi 3 periode yaitu; skolastik awal, skolastik puncak, skolastik akhir.dan skolastik arab. skolastik puncak ditandai dengan adanya anggapan terhadap ajaran aristoteles yang menyatakan bahwasanya ajaran yang disebarkan oleh ahli fikir islam dianggap kaum gerejani sebagai suatu pencemaran atau ancaman terhadap iman kristani, diawal abad ke-12 eropa mulai menguasai ilmu pengetahuan, ini merupakan pengaruh yang kuat dari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd.
Adapun tokoh-tokoh dalam filsafat skolastik ini antara lain:
1). Peter Abaelardus
Merupakan orang konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romantik, sekaligus sebagai rasionalistik, yaitu peranan akal dapat menundukan kekuatan iman, artinya yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui/ diterima oleh akal.
2). Arbertus Magnus
Pola pemikirannya meniru Ibnu Rusyd dalam menulis Aristotels. Ia mengadakan ilmu biologi dan kimia dalam bidang ilmu pengetahuannya.
3). Thomas Aquinas
Merupakan tokoh terbesar Skolastisme, karya Thomas telah menandai taraf yang tinggi dari aliran skolastisme pada abad pertengahan, Ia berpendapat bahwasanya semua kebenaran asalnya dari Tuhan, dimana kebenaran diungkapkan dengan jalan yang berbeda, sedangkan iman berjalan diluar jangkauan pemikiran. Thomas menafsirkan bahwa Tuhan tidak menciptakan dunia, melainkan Zat dan pemikirannya tetap abadi.
4). William Ockham
Seorang tokoh yang beraliran skolastik, karena terlibat dalam pertengkaran umum dengan Paus John XXII. Ia berpendapat bahwa pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang/ kejadian-kejadian individual.dan membantah anggapan skolastik bahwa logika dapat membuktikan Teologis.
5). Nicolas Cusaus
Ia berpendapat bahwa manusia dalam proses pengenalan terhadap sesuatu dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu indera, akal, dan intuisi. Akal manusia sangat terbatas karena itu hanya sedikit saja yang dapat diketahui olehnya. Dengan intuisi inilah diharapkan akan sampai pada kenyataan.
Senin, 28 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar