1. Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci lahir pada tahun 1452 di Kota Vinci, dekat Empoli, Italia sebagai anak tidak sah dari Ser Piero da Vinci dan Caterina. Piero adalah seorang notaris dan tuan tanah terkemuka di Kota Florence. Sedangkan, Caterina hanyalah seorang gadis petani biasa.
Tapi, meskipun demikian sejak kecil Leonardo tetap diperlakukan seperti anak Piero yang sah. ia tinggal di rumah Piero dan dididik sesuai dengan minat dan bakatnya. Ia belajar membaca, menulis, dan berhitung. Lalu, pada usia 15 tahun ia diajari melukis dan memahat oleh seorang pelukis terkenal di Kota Florence bernama Verrochio.
Setelah itu, ia menjadi guru dan membuat studio sendiri. Saat berusia 30 tahun ia bekerja pada seorang kepala daerah Milan bernama Sforza selama 17 tahun sebagai pelukis, insinyur, dan penasihat militer. Lalu, ia bekerja pada Raja Prancis Louis XII pada usia 54 tahun dan melukis Mona Lisa. Lukisan Monalisa tersebut begitu terkenal hingga saat ini karena mengandung misteri. Siapa wanita dalam lukisan itu hingga kini masih menjadi misteri. Leonardo meninggal pada tahun 1519. Lukisan hasil karyanya yang juga terkenal adalah Makan Malam Terakhir.
Selain lukisan tersebut, Leonardo juga telah menghasilkan banyak desain dari hasil pemikirannya. Desain tersebut bermacam-macam, antara lain: rancangan sepatu air, pelampung, kincir air, gambar-gambar rantai, mesin pintal, mesin giling gandum, mesin cetak, kapal selam, senapan mesin, bom, parasut, tank, mobil, helikopter, dan pesawat terbang. Padahal, pada saat itu teknologi belum begitu berkembang. Hasil pemikiran Leonardo memang terlalu jauh mendahului zamannya dan mengapa terjadi hal ini hingga sekarang tetap menjadi misteri.
Ia adalah manusia serba bisa. Ia menguasai bidang anatomi, botani, zoologi, kartografi, aeronautika, mekanika, geologi, astronomi, optika, matematika, suara, senjata, hidrolika, tata kota, dan jembatan. Ia juga seorang tokoh Renaissance, penyair, musikus, arsitek, pemahat, pengarang, insinyur, filsuf, dan ilmuwan. Catatan yang dihasilkannya sangat ilmiah dan berjumlah 7000 halaman. Selain itu, ia juga merupakan orang pertama di dunia yang mampu dengan tepat menggambarkan struktur tubuh manusia, posisi bayi dalam kandungan, dan jantung manusia. Untuk mampu melakukan semua itu ia melakukan pembedahan terhadap 30 buah mayat manusia.
2. Nicolo Machiavelli
Niccolo Machiavelli dilahirkan di Kota Florence di Jazirah Italia pada 1469. Ia dibesarkan dalam keluarga ayahnya yang ahli hukum dan kaya. Ayahnya membantu Machiavelli untuk menikmati pendidikan yang terbaik pada waktu itu di Florence, karena ayahnya menginginkan kelak Machiavelli menjadi seorang teknokrat. Akan tetapi, ibunya mengharapkan Machiavelli menjadi imam atau rohaniawan. Machiavelli sendiri kemudian berkembang menjadi seorang politikus dengan ide-ide yang kongkret, praktis, dan peka terhadap prioritas-prioritas tindakan (Machiavelli, 1987: xix). Pada usia 25 tahun, ia telah berkecimpung dengan kehidupan politik. Machiavelli pernah menjabat kedudukan tinggi dalam bidang diplomatik, dalam mengatur organisasi ketentraman, serta mengurus korespondensi resmi negaranya. Machiavelli pernah dipenjara dan dibuang karena dianggap sebagai komplotan anti pemerintahan tahun 1513. Setelah dibebaskan kembali ia memencilkan diri di sebuah tanah pertanian di luar kota. Disanalah ia mulai menuangkan ide pikrannya ke dalam bentuk tulisan, Discorsi dan Principe (Sang Pangeran).
Kejadian-kejadian politik pada waktu itu meninggalkan kesan yang mendalam pada Machiavelli, ia menyaksikan runtuhnya kekuasaan keluarga Medici yang sudah memerintah Negara Florence selama beberapa generasi sekitar seratus tahun. Ia juga melihat runtuhnya suatu kekuasaan yang tidak mendapat dukungan dari rakyat biasa.
Sementara itu, Machiavelli melihat sendiri betapa tidak stabilnya kesadaran politik rakyat biasa, karena gampang diombang-ambingkan oleh permainan politik golongan aristokrat, dimana Savoranola juga menjadi anggotanya. Oleh karena itu, ia sadar betapa tidak stabil kekuasaan itu. Padahal stabilitas kekuasaan sangat menentukan pertumbuhan rasa aman dan kultur kerja di negara Florence seperti dialami ketika Lorenzo Agung memerintah (Machivelli, 1987: xxi).
Selama empat belas yahun Machiavelli menjadi politikus praktis, terlibat sebagai pelaku dalam panggung kekuasaan Republik Florence, dan beberapa kali berperan sebagai diplomat atau pejabat negara. Dengan menjalankan tugas diplomatik sebagai duta negara Florence ke negara-negara tetangga, maka semangat patriotisme Machiavelli semakin menyala-nyala, tidak hanya terbatas pada keamanan dan kesejahteraan Florence tanah airnya, tetapi juga tumbuh menjadi cita-cita baru yaitu berdirinya Negara Italia yang baru sebagai bentuk renaissance dari kekaisaran Romawi. Pada 1500 Machiavelli bertemu dengan Louis XII Raja Prancis, untuk meminta bantuannya mengalahkan Pisa. Selanjutnya, Machiavelli juga menjalin hubungan baik dengan Paus Julius II. Maximilian (1459-1519) Kaisar Romawi Suci. Raja Ferdinand (1452-1516) dari Spanyol hingga para penguasa Turki. Dari seluruh tokoh yang ditemuinya selama bertugas sebagai Kanselir, yang paling dikagumi Machiavelli adalah Cesare Borgia (1476¬-1507), putra Paus Alexander VI (Machiavelli, 1987: xxii dan Machiavelli, 1997: 25).
Kekaguman pada pangeran dari Valentino tersebut semakin mengental setelah selama empat bulan lebih ia tinggal di istana Morgia, milik Cesare Borgia. Di sana ia menyaksikan dari dekat bagaimana Cesare Borgia menghadapi dan menyelesaikan krisis dan gejolak di negaranya. Cesare juga sering bertukar pikiran dengan Machiavelli, terutama untuk menyatukan Italia. Seluruh percakapan dan pengamatannya terhadap Cesare juga tokoh negarawan lainnya, dicatat secara rinci oleh Machiavelli, dan kemudian dilaporkan dengan diam-diam ke Komisi Sepuluh Republik Firenze. Catatan tersebut kelak menjadi bahan-bahan pokok bagi Il Principe.
Pada saat Republik Firenze runtuh, bangsa Medici dengan batuan pasukan Spanyol secara gemilang kembali merebut tahta kekuasaan Firenze, Desember 1512. Para pengikut Soderini termasuk Machiavelli, kemudian dijebloskan ke penjara 1513. Sebagian yang selamat melarikan diri dari Firenze. Oleh karena bantuan para sahabat yang masih berpengaruh, dia dibebaskan dari hukuman penjara. Namanya direhabilitasi, kemudian ia dipensiunkan pada usia 44 tahun. Ia menghabiskan masa pensiun dan masa kehidupannya dengan berdiam di sebuah perkebunan kecil miliknya di luar Kota Florence, daerah San Cassino.
Selama tinggal di pedesaan itulah muncul pertanyaan-pertanyaan di benak Machiavelli di antaranya, “mengapa kekuasaan mudah runtuh?”. “Bagaimana caranya agar kekuasaan tetap lestari?” saat itu ia sedang dipuncak kegundahannya. Hatinya pedih menyaksikan Italia yang luluh lantak oleh serbuan pasukan asing, dan Firenze yang terus-menerus dilanda perebutan kekuasaan. Namun yang paling membekas di hati Machiavelli adalah kekuasaan Republik Firenze, bentuk negara yang diidam-idamkannya.
Hasil percakapannya dengan buku-buku karya penulis klasik seperti Livius, Cicero, dan Petrarch di kamar kerjanya yang sepi ditambah dengan hasil pengamatan dan pengalamannya sendiri, kemudian dituangkan dalam berbagai tulisannya. Bukunya yang paling terkenal adalah Il Principe/The Prince/ Sang Penguasa. Dengan karya inilah Niccolo Machiavelli dituduh sebagai biang penyebar moral “tujuan menghalalkan cara” (the end justifies the means). Istilah Machiavelli terlanjur dipakai untuk segala pikiran, sikap, dan tindakan kotor, serta kejam dalam politik.
Garis Besar Isi Buku
Sang Penguasa adalah buku yang dibuat Niccolo Machiavelli untuk penguasa Florence, Lorenzo De’Medici yang sedang berkuasa pada waktu itu. Buku ini berupa surat yang panjang berisi petunjuk bagaimana menjadi raja yang berkuasa, dan disegani oleh penduduk, serta nasihat-nasihat bagaimana usaha untuk mempertahankan kekuasaan.
Pada dasarnya, menurut Machiavelli seorang raja boleh melakukan apa saja atau dengan kata lain boleh dengan segala cara untuk mendapatkan dan melanggengkan kekuasaan. Pendapat Machiavelli ini bertolak dari kondisi riil tingkah laku politik anggota masyarakat masing-masing negara yang telah diamati oleh Machiavelli.
Tujuan dari semua usaha penguasa itu, adalah mempertahankan stabilitas suatu negara agar negara tetap aman dan apabila ada ancaman baik itu dari dalam maupun dari luar negeri maka diadakan tindakan penyelamatan. Tindakan yang diambil oleh penguasa tidak berdasarkan kepentingan rakyat. Akan tetapi, tergantung dari keadaan dan desakan situasi sosial tanpa mempedulikan apakah tindakan tersebut dinilai baik atau buruk oleh rakyat. Seorang penguasa tidak perlu takut akan kecaman yang timbul karena kekejamannya selama ia dapat mempersatukan dan menjadikan rakyat setia, dan demi keselamatan negara. Menurut Machiavelli seorang penguasa jauh lebih baik ditakuti oleh rakyatnya daripada dicintai.
Dalam usaha menegakkan kekuasaannya seorang penguasa dapat melakukan tindakan yang mengabaikan penilaian moral dari masyarakat, seperti misalnya keluarga dari penguasa sebelumnya harus dimusnahkan semua untuk mencegah terjadinya pemberontakan di kemudian hari. Hal itu harus dilakukan penguasa atas desakan dan tuntutan situasi dalam menguasai suatu wilayah baru agar ancaman terhadap kekuasaan wilayah tersebut lenyap, setelah itu baru menarik simpati rakyat agar mendapatkan dukungan. Cara lain untuk mengamanan kekuasaannya diwilayah baru adalah penguasa baru harus tinggal di wilayah tersebut, mendirikan koloni-koloni, dan menempatkan pasukan serta infanteri dalam jumlah yang besar. Wilayah baru dapat diperintah oleh penguasa penggantina tanpa adanya pemberontakan walaupun penguasa baru tersebut telah meninggal bila diperintah dengan bersatu dan para bangsawan tetap diberi kekuasaan di wilayah mereka dimana mereka diakui dan dicintai. Jadi tugas penguasa adalah mengamankan kekuasaan yang ada ditangannya agar dapat bertahan dengan langgeng. Tujuan berpolitik adalah memperkuat dan memperluas kekuasaan. Untuk itu segala usaha yang dapat mensukseskan tujuan dapat dibenarkan. Legitimasi kekuasaan membenarkan segala teknik pemanipulasian supaya dukungan masyarakat terhadap kekuasaan tetap ada. Keagungan seorang penguasa tergantung pada keberhasilannya mengatasi kesulitan dan perlawanan.
Selain itu, untuk melanggengkan kekuasaannya seorang penguasa harus mempunyai hukum dan angkatan perang yang baik. Hukum tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya angkatan perang yang baik. Machiavelli dalam bukunya ini tidak membahas masalah hukum, ia hanya membahas masalah angkatan perang saja. Angkatan perang merupakan landasan seorang penguasa untuk mempertahankan negaranya. Angkatan perang yang dimaksud adalah tentara sendiri bukan tentara bayaran atau tentara bantuan, karena tentara bayaran dan tentara bantuan tidak ada gunanya, mereka tidak disiplin dan tidak setia. Penguasa yang tidak mempunyai tentara sendiri hanya mengandalkan nasib mujur saja, karena tidak mempunyai sarana yang dapat diandalkan untuk mempertahankan negara pada masa-masa sulit. Tentara sendiri adalah tentara yang terdiri dari rakyat atau warga negara atau orang-orang yang dikuasainya. Penguasa harus mempelajari perang dan organisasinya serta cara mendisiplinkan pasukannya.
Seorang penguasa yang bijaksana tidak harus memegang janji apabila akan merugikan diri sendiri dan tidak ada alasan yang mengikat. Seorang penguasa tidak akan kehabisan alasan untuk menutupi tipuannya dan keliohatan seolah-olah baik. Dalam usaha mempertahankan wilayah kekuasaan biasanya penguasa membangun benteng pertahanan, akan tetapi benteng-benteng ini bisa berguna bisa juga tidak tergantung dari keadaan. Benteng dapat bermanfaat dan dapat juga merugikan. Akan tetapi, benteng terbaik adalah menghindari jangan sampai dibenci oleh rakyat. Seorang penguasa yang bijaksana mampu melihat dan membaca situasi yang mengancamnya dan memperkecil bahaya yang dapat ditimbulkannya. Ada tiga macam kebijaksanaan. Pertama, dapat memahami masalahnya sendiri, kedua menghargai pemahaman orang lain, dan yang ketiga tidak memahami masalah sendiri dan tidak menghargai pemahaman orang lain. Dari ketiga hal itu, yang terakhir merupakan sikap yang buruk.
Seorang penguasa juga harus dapat memilih menteri yang baik, yaitu menteri yang memikirkan dan mementingkan urusan penguasa dan negara. Penguasa harus menjalin hubungan yang baik dengan menterinya dan saling mempercayai. Selain itu, penguasa harus menyingkirkan para penjilat yang mengelilinginya dengan cara tidak marah apabila ada orang yang mengatakan hal yang sebenarnya. Darimanapun datangnya nasihat yang bijaksana, tergantung dari kebijaksanaan penguasa, dan kebijaksanaan sang penguasa tidak tergantung pada nasihat yang baik.
3. Michelangelo
Ia giat berkarya selama hidupnya walau dalam perjalanan penciptaannya yang selama 70 tahun lebih itu mengalami banyak kekecewaan dan kesengsaraan, telah menelurkan banyak sekali karya-karya indah yang bersifat keteladanan, telah menambah lembaran-lembaran abadi bagi khazanah peradaban manusia. Karya pahatannya berjudul
Pada bagian langit-langit, sentral aula cathedral Sistine, Michelangelo secara berturut-turut telah melukis 9 buah fresco ceiling agamis di dalam bidang yang dibingkai oleh rangka / balok konstruksi .
Michelangelo telah mewakili seni pahat tertinggi pada masa Renaissance Eropa, seni pahat manusianya gagah perkasa, penuh karisma, terisi tenaga yang seolah tak terbatas. Sejumlah besar karyanya dalam dasar penggambaran realistiknya telah terisi tenaga spiritual yang sangat tidak lumrah, menjadi perlambang typical dalam keseluruhan zaman tersebut. Seni Michelangelo berbeda dengan semangat ilmiah dan pertimbangan filsafat dari Da Vinci dan di dalam karya seninya telah dituangkan penuh kegairahan diri sendiri yang bersifat tragic. Sifat tragic ini diexpresikan keluar dengan gaya yang indah dan agung dan pahlawan yang ia ciptakan selain merupakan symbol yang ideal juga adalah refleksi dari kenyataan. Hal-hal tersebut membuat karya seninya menjadi sebuah puncak tinggi yang sulit tersaingi dalam sejarah kesenian barat.
Michelangelo dilahirkan tidak jauh dari Florence di dalam sebuah keluarga bangsawan Caprese. Sang ayah pernah menjabat sebagai walikota dari Chiusi dan Caprese. Konon ketika ia berusia 6 tahun ibunya meninggal, ayahnya telah mengundang seorang anak perempuan dari seorang tukang batu sebagai inang (ibu susu). Maka ketika ia masih balita sudah memiliki tabiat seorang tukang batu, sehingga di kemudian hari menjadi guru besar pemahat dan menjalin pertalian jodoh seumur hidup dengan batu pualam.
Sejak kecil Michelangelo sudah mencintai seni. Walau sang ayah tidak rela anaknya menjadi pakar seni yang berstatus sosial rendah, tapi akhirnya toh menurut saja dengan keinginannya. Awalnya ia belajar melukis pada pelukis terkenal Florence, Domenico Ghirlandaio, kemudian belajar memahat dibawah pengarahan Lorenzo de’ Medici. Koleksi seni Clan Medici yang sangat banyak semakin membuat Michelangelo terbuka wawasannya. Ketika ia berusia 16 th telah menyelesaikan karya pahat pertamanya Tahun 1496 Michelangelo datang ke Roma yang sudah lama ia dambakan. Tak lama kemudian ia telah menghasilkan Di Roma, Michelangelo bersentuhan dengan karya-karya guru besar zaman dahulu, ketrampilan seninya telah mengalami kemajuan pesat. Musim semi tahun 1501 setelah ia balik ke Florence mencipta patung Tahun 1503 karena ketersohorannya di Florence, Sri Paus dari Roma saat itu, Julius II mengundangnya ke Roma mengikuti pembuatan makam Sri Paus, belakangan karena hasutan dari seniman yang iri, proyek terpaksa dihentikan. Tahun 1508, Michelangelo kembali ke Roma, dipaksa mengerjakan fresco ceiling untuk langit-langit gereja Sistine yang selama ini tidak begitu ia kuasai dengan baik. Perasaannya waktu itu adalah marah bercampur sedih dan tanpa diduga mural (fresco ceiling) tersebut malah kemudian menjadi karya terbesarnya. Luas fresco ceiling Sistine mencapai sekitar 500 m2, didalam sejarah kesenian adalah salah satu mural yang terbesar. Michelangelo di bagian tengah aula tersebut memasang scaffolding / andang telah terus menerus melukis 9 buah gambar agamis dengan ukuran tidak standard, semuanya mengambil thema dari dalam Diantara kelompok mural tersebut, Tahun kedua, Julius II wafat, Sri Paus baru penggantinya Leo X memutuskan membuatkan patung bagi makam pendahulunya. Michelangelo menghasilkan 3 karya dari batu pualam, Bersamaan dengan itu ia membangun chapel bagi clan Medici di Florence, mewariskan satu kelompok pahatan yang penuh makna Dikatakan dalam alkitab, ketika hari kiamat tiba, Kristus akan melakukan sidang terakir, untuk menghukum yang jahat dan memberkati yang baik dan menentukan tujuan akhir dari umat manusia. Di tengah bidang lukisan ini, Kristus mengangkat tangan kanan terlihat segera akan memancarkan Pengadilan Terakhir. Di sebelah kiri terdapat kelompok pengikut Kristus yang menanggung derita berkat kepercayaan mereka dan masing-masing dari mereka memegang peralatan penganiayaan serta mengadu kepada Kristus. Masa tua Michelangelo tinggal di Roma dan kegemarannya terutama dalam bidang bangunan. Pada 20 tahun terakir masa hidupnya, ia dengan gairah sangat besar terjun menekuni bidang proyek gedungnya, merancang dan mengorganisir pekerjaan proyek St. Peter cathedral yang gambar design gedung untuk seluruh cathedral tersebut semuanya dirancang olehnya. Daya cipta tinggi dalam bidang bangunan membuatnya menjadi pakar bangunan tersohor pada masa Renaissance di Italia.
Demi patung tersebut Michelangelo telah menghabiskan waktu sekitar 3 tahun, membuatnya nyaris mencapai taraf kondisi sempurna tanpa cela. Keberhasilan
Tanggal 18 Februari tahun 1564 Michelangelo yang berusia 89 tahun meninggal dunia di dalam ruang kerjanya.